13/11/2015 Uncategorized
Kampanye Stay Away: No S.A.D Be SMART oleh Universitas Pelita Harapan diakhiri dengan komitmen seluruh jajaran UPH dan mahasiswa untuk memerangi seks bebas, rokok, alkohol, dan narkoba, yang diserukan bersama pada 12 November 2015, di Grand Chapel UPH
Kampanye Stay Away: No S.A.D Be SMART oleh Universitas Pelita Harapan diakhiri dengan komitmen seluruh jajaran UPH dan mahasiswa untuk memerangi seks bebas, rokok, alkohol, dan narkoba, yang diserukan bersama pada 12 November 2015, di Grand Chapel UPH
Kampanye Stay Away: No S.A.D Be SMART oleh Universitas Pelita Harapan diakhiri dengan komitmen seluruh jajaran UPH dan mahasiswa untuk memerangi seks bebas, rokok, alkohol, dan narkoba, yang diserukan bersama pada 12 November 2015, di Grand Chapel UPH.
Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M. Eng. Sc., Rektor UPH pada kesempatan tersebut menegaskan komitmen UPH menjadi kampus bersih (KASIH). ?Sudah jelas kita tidak menginginkan adanya free sex, narkoba, alkohol, tapi kita ini tidak berada di ruang hampa. Kita dikelilingi masyarakat, dimana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan generasi muda ini menjadi target dari orang-orang yang jahat. Untuk itu kita perlu terus menerus mengingatkan mahasiswa dan seluruh pihak di lingkungan UPH,? tegas Jonathan.
Rektor juga mengatakan bahwa UPH harus berada di garis depan dalam menolak seks bebas, alkohol, dan narkoba. Terlebih UPH merupakan Christ-Centered yang artinya seluruh keluarga UPH harus menjaga tubuh yang telah dianugerahkan Tuhan. Sebagai kelanjutan kampanye ini Rektor juga menugaskan kepada departemen kemahasiswaan, untuk melatih mentor-mentor yang akan ikut membantu mengawasi sebagai satgas.
Selain Jonathan L. Parapak, Novel Priyatna selaku Direktur Students Life UPH, mengatakan tujuan dari kampanye Stay Away: No S.A.D Be SMART adalah untuk mengedukasi dan mengubah pola pikir, melalui informasi tentang konsekuensi S.A.D (free sex, smoking, alcohol and drugs). ?Dari tujuan inilah diharapkan dapat menjadi proteksi dan pencegahan dampak negatif, dan juga tentunya Be SMART. SMART disini bukan hanya aspek kognitif tapi peruabahan pola pikir, cara pandang dalam membuat suatu keputusan. Jadi kalo mereka mau tercapai tujuan hidupnya, mereka harus membuat keputusan tepat dan jangan terlibat S.A.D,? jelas Novel.
Sesuai harapan yang disampaikan Rektor, Novel sudah mempersiapkan program sebagai kelanjutan kampanye ini. ?Selain membentuk satgas, proses edukasi ini juga akan terus berlanjut dengan terus memasukkan pesan No S.A.D Be SMART dalam acara-acara yang diadakan di UPH, contoh ketika melangsungkan event Valentine pesan No S.A.D Be SMART akan tetap diupayakan ada. Selanjutnya untuk program kedepan, saya usulkan adanya mata kuliah yang mengakomodir terkait pesan kampanye ini. Kemudian untuk UPH Festival yang merupakan momen penyambutan mahasiswa baru, pesan ini juga akan diangkat dalam program acara, misalnya dalam sesi Distinguish Guest Speaker (DGS) yang memang berbicara seputar pesan kampanye ini, dan diharapkan pola ini terus dilanjutkan sebagai alat edukasi mahasiswa baru.
Untuk hari terakhir ini, kampanye Stay Away No S.A.D Be dimeriahkan dengan beberapa penampilan dari UPH Art Division dan Mini Talkshow dari Gerakan Mencegah Daripada Mengobati (GMDM) yang dibawakan oleh Israel Koosnadi sebagai Penyuluh di GMDM, di taman UPH.
Bagi Israel, adanya kampanye ini sangat baik untuk mengingatkan kepada mahasiswa bahwa akibat dari narkotika hanya satu yaitu kehilangan nyawa. Selain itu Israel mengatakan bahwa narkotika bukanlah barang yang dapat dijadikan sebagai pelarian dari masalah, memang awalnya orang yang mengkonsumsi narkotika akan bersemangat, percaya diri, tapi itu bersifat semu yang akan merusak seluruh jaringan tubuh. ?Tidak cukup mengatakan Say no to drugs tapi saatnya fight against drugs,? tegas Israel. Senada dengan Rektor dan Novel , Israel juga mengatakan berharap akan ada usaha bersama kedepannya untuk membuat suatu kelompok orang-orang peduli akan masalah ini dan membentuk satgas.
UPH Media Relations |