2024
Danrem 052/Wijayakrama Brigjen TNI Krido Pramono Bekali Ribuan Mahasiswa UPH dengan Nilai Kepemimpinan Kokoh.
Di tengah kebutuhan akan kepemimpinan yang visioner dan karakter yang kokoh dalam menghadapi tantangan dunia modern, Universitas Pelita Harapan (UPH) terus berkomitmen untuk memberikan ruang pembelajaran dan inspirasi bagi mahasiswanya. Sebagai bagian dari upaya tersebut, UPH mengundang Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Krido Pramono, S.H., M.Si., selaku Komandan Resor Militer (Danrem) dari Komando Resor Militer (Korem) 052/Wijayakrama pada 15 November 2024 di UPH Kampus Lippo Village. Brigjen TNI Krido Pramono hadir untuk memberikan sesi ‘Inspirational Sharing’ sekaligus menandatangani perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan UPH, yang diwakili oleh Dr. Andry M. Panjaitan, S.T., M.T., Associate Vice President of Student Development.
Melalui penandatanganan MoU tersebut, baik UPH maupun Korem 052/Wijayakrama kembali sepakat untuk menjalankan kemitraan dalam tatanan Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi mahasiswa dan masyarakat luas.
Kesederhanaan Melahirkan Kepemimpinan yang Kokoh
Melalui sesi ‘Inspirational Sharing’ mahasiswa UPH diajak mengenal seorang Brigjen TNI Krido Pramono dan nilai-nilai yang telah ia pegang. Brigjen TNI Krido Pramono adalah contoh nyata bahwa keterbatasan latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan besar. Ia lahir dan tumbuh di sebuah desa sederhana dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai pendidikan dan kerja keras. Sang ayah, merupakan seorang guru sekolah dasar yang selalu dengan sabar menanamkan nilai disiplin dan ketekunan. Sementara sang ibu, yang berjualan telur asin turut membantu perekonomian keluarga, menunjukkan arti dedikasi dan cinta keluarga yang tulus. Dari kedua orang tuanya, ia belajar bahwa hidup yang bermakna tidak diukur dari harta, tetapi dari usaha untuk terus melangkah maju dan berbuat baik kepada semua orang.
“Saya berasal dari kampung, dari keluarga yang sangat sederhana. Ayah saya seorang guru SD, dan ibu saya penjual telur asin. Tapi saya percaya, keberhasilan itu bukan soal dari mana kita berasal, melainkan sejauh mana kita mau berusaha, bersyukur, dan berdoa. Terlebih dari semua itu, berbuat baiklah kepada semua orang. Maka niscaya kebaikan juga akan berbalik buat kita,” ungkap Brigjen TNI Krido Pramono.
Baginya, kunci dari setiap pencapaian terletak pada perpaduan antara kerja keras, kedisiplinan, doa, dan sikap tulus dalam menyebarkan kebaikan kepada sesama. Hal ini, menurutnya, adalah fondasi yang menguatkan perjalanan menuju kesuksesan, yang senantiasa dibimbing oleh kuasa Tuhan.
Dalam perjalanan hidupnya, Krido juga mengenang masa kecil yang penuh pelajaran hidup, terutama ketika duduk di bangku SMP. Untuk mencapai sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumah, ia harus bersepeda setiap hari. Awalnya, aktivitas ini terasa melelahkan, tetapi lambat laun, kebiasaan tersebut berubah menjadi rutinitas yang ia nikmati. Tanpa disadari, bersepeda tidak hanya membantunya tiba tepat waktu di sekolah, tetapi juga meningkatkan kebugarannya secara fisik. Melalui konsistensi dan pola hidup aktif, ia belajar bahwa perjuangan kecil yang dilakukan setiap hari, seperti mengayuh sepeda dengan penuh semangat, dapat membangun fondasi yang kuat bagi kesehatan tubuh dan disiplin hidupnya.
Lebih lanjut, Brigjen TNI Krido Pramono juga menyampaikan pentingnya nilai kebaikan dalam kehidupan. Menurutnya, berbuat baik tidak hanya membawa dampak positif bagi diri sendiri, tetapi juga menumbuhkan kasih sayang dan rasa hormat dari orang lain. Menurutnya kebaikan adalah fondasi utama dalam membangun hubungan yang harmonis dan menciptakan lingkungan yang saling mendukung. Ia mengingatkan, bahwa kebaikan menjadi modal penting bagi mahasiswa yang sedang menempa diri untuk menjadi individu berintegritas dan berdaya saing.
“Ada motto hidup yang selalu saya pegang sampai saat ini, bunyinya adalah ‘untuk memperoleh kekuatan dan hasil yang besar, bangunlah kolaborasi’. Kolaborasi adalah kunci utama untuk mencapai tujuan besar. Dengan bekerja bersama dan saling mendukung, setiap individu dapat menggabungkan kekuatan dan kemampuan untuk menciptakan hasil yang optimal. Praktikkanlah prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari kalian. Apapun yang Anda lakukan dalam keseharian belajar, belajarlah dengan baik. Sayangi keluarga, sayangi waktu, sayangi dosen Anda, dan sayangi teman Anda,” pesannya.
Pandangan Brigjen Krido tentang pentingnya kolaborasi dan berbuat baik sejalan dengan nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Ia menekankan bahwa sikap saling mendukung dan bekerja sama tidak hanya relevan dalam kehidupan pribadi maupun akademik, tetapi juga mencerminkan semangat kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila. Beberapa sikap yang menjadi simbol bangsa Indonesia antara lain menghargai perbedaan, semangat untuk bersatu, pantang menyerah, rela berkorban, patriotisme, percaya diri, kebersamaan, serta gotong royong. Nilai-nilai ini merupakan bagian integral dari Pancasila dan menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepada mahasiswa, Brigjen TNI Krido Pramono juga menekankan pentingnya untuk tidak memandang rendah orang lain. Ia mengingatkan bahwa nilai tinggi yang dimiliki seseorang tidak selalu mencerminkan siapa diri mereka sebenarnya. Ia menyampaikan bahwa sering kali orang yang diremehkan justru mampu membuktikan diri dan mencapai keberhasilan yang luar biasa.
“Hiduplah dengan banyak memberi dan berbagi, karena dengan memberi, kita akan menerima banyak kebaikan. Selain itu, jangan lupa saling mendoakan. Doa yang dipanjatkan secara tersembunyi untuk orang lain memiliki kekuatan yang besar,” ujar Brigjen Krido dengan penuh makna.
Buku ‘Perang Hibrida’
Dalam kesempatan tersebut, BrigJen TNI Krido Pramono juga memperkenalkan buku yang ditulisnya yakni Perang Hibrida yang terbit di tahun 2024 ini. Buku ini dirancang untuk menginspirasi generasi muda, khususnya mahasiswa, agar meningkatkan literasi digital, mengasah kemampuan berpikir kritis, dan lebih waspada terhadap pengaruh propaganda teknologi. Melalui karyanya, ia mendorong pembaca untuk menjadi individu yang tangguh, inovatif, dan strategis dalam menghadapi tantangan dunia modern. Selain itu, buku ini juga mengedukasi masyarakat untuk memahami konsep perang hibrida, yakni strategi konflik yang menggabungkan unsur militer, politik, ekonomi, hingga dunia maya, sehingga pembaca diharapkan lebih siap dan bijak dalam menyikapi ancaman-ancaman yang bersifat multidimensi di era globalisasi.
Seminar Inspirational Sharing bersama Brigadir Jenderal TNI Krido Pramono memberikan wawasan berharga tentang kepemimpinan, disiplin, dan pentingnya nilai kebaikan dalam kehidupan. UPH selalu berkomitmen untuk membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan mahasiswa melalui berbagai seminar inspiratif dan kegiatan pembelajaran yang relevan dengan tantangan zaman.
UPH berharap, para mahasiswa tidak hanya lulus dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni, tetapi juga menjadi pribadi yang takut akan Tuhan, unggul, dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa.