CoM UPH Hadirkan Pakar Psikologi Musik Internasional, Bagikan Ilmu Terkait Perspektif Manusia terhadap Nada Mayor-Minor.

Program Studi (Prodi) Conservatory of Music Universitas Pelita Harapan (CoM UPH) mengadakan seminar yang menghadirkan Prof. Richard Parncutt, seorang pakar Psikologi Musik pada 11 Juli 2024 di UPH Kampus Lippo Village, Karawaci, Tangerang. Bertajuk “Psychoacoustic Foundations of Major-Minor Tonality”, seminar ini mengupas hubungan antara ilmu psikologi dan musik, terutama tentang psikoakustik dari nada mayor dan minor. 

Adapun psikoakustik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia merasakan dan memahami suara. Ilmu ini melibatkan cara telinga menerima gelombang suara, bagaimana suara diproses oleh otak, dan bagaimana persepsi manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik dan psikologis. 

Lahir pada tahun 1957, Prof. Richard memiliki latar belakang pendidikan yang luas, termasuk gelar Bachelor of Science di bidang fisika dan Bachelor of Music di bidang piano dari University of Melbourne; serta Ph.D di bidang psikologi, fisika, dan musik dari University of New England. Selama lebih dari dua dekade, yakni sejak tahun 1998 hingga 2023, ia mengajar sebagai Professor of Systematic Musicology di Universitas Graz, Austria, dengan fokus pada psikologi musik. 

Selama kariernya, Prof. Richard telah banyak berkontribusi di bidangnya, termasuk menjabat sebagai President of European Society for Cognitive Science of Music dari tahun 2015 hingga 2018 serta menyelenggarakan Konferensi Internasional tentang Persepsi dan Kognisi Musik di berbagai negara, termasuk Austria, Argentina, Kanada, dan Australia pada tahun 2018. 

Memanfaatkan latar belakang interdisiplinernya, Prof. Richard menyajikan teori yang komprehensif, kreatif, dan kritis tentang nada mayor dan minor. Ia menjelaskan bahwa ketika mendengar nada musik, otak manusia akan mencari pola atau makna yang terkandung di dalamnya. Prof. Richard menggabungkan berbagai teori musik dari para ahli, seperti Jean Philippe Rameau, Karl Wilhelm Julius Hugo Riemann, dan Heinrich Schenker, di mana kemudian dikembangkannya untuk menghasilkan perspektif yang baru. 

Menurut Prof. Richard, interpretasi manusia terhadap musik sangat dipengaruhi oleh pengalaman musik masa lalu serta konteks sosial dan sejarahnya. Ia mengatakan, “Pembahasan ini memberikan wawasan menarik bagi mahasiswa pendidikan musik, mengingat banyak teori musik saat ini sering kali tidak memberikan jawaban sederhana untuk pertanyaan sederhana. Misalnya, mengapa musik didasarkan pada nada mayor dan minor? Anda akan mendapatkan 17 jawaban berbeda dari 17 ahli teori musik berbeda. Menurut saya, ada jawaban yang sangat sederhana untuk pertanyaan ini dan hal ini menarik untuk dikembangkan dalam pendidikan musik.” 

Prof. Richard menilai, meskipun teori ini belum populer di kalangan mahasiswa, pandangan baru yang diberikannya diharapkan dapat bermanfaat bagi mereka. Ia juga berharap teori dasar tentang nada mayor-minor dapat disederhanakan dan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah menengah. 

Prof. Richard, seorang pakar yang memiliki wawasan, pengalaman, dan kompetensi yang tentunya diakui secara internasional. Untuk itu dengan seminar ini, mahasiswa CoM UPH mendapatkan kesempatan memperluas wawasan terkait psikoakustik. Dengan pendidikan unggul dan semangat kolaboratif, UPH memastikan mahasiswa siap menjadi lulusan yang takut akan Tuhan, profesional, dan berdampak positif bagi masyarakat.