Jadi Pionir, UPH Hadirkan Program Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Jawab Tantangan Kesehatan Indonesia.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) terus berinovasi dan memperkuat komitmennya untuk menghasilkan tenaga medis yang berkualitas. Salah satu langkah besar yang diambil adalah dengan dibukanya Program Studi (Prodi) Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, yang baru-baru ini juga menerima Akreditasi Baik dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes). Prodi Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif UPH berhasil meraih Akreditasi Baik berdasarkan Surat Keputusan LAM-PTKes Nomor 0321/LAM-PTKes/Akr.PB/Spe/XI/2024 yang berlaku selama dua (2) tahun sejak 19 November 2024.  

Raihan Akreditasi Baik ini menunjukkan bahwa Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif UPH telah siap untuk menerima mahasiswa dan telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh LAM-PTKes – lembaga yang bertugas menjamin mutu pendidikan di bidang kesehatan di Indonesia. Proses akreditasi ini mencakup penilaian menyeluruh terhadap berbagai aspek penting, termasuk kurikulum, kualitas dosen, fasilitas pendukung, dan proses pembelajaran yang ada di prodi tersebut.  

Dr. dr. Erwin Mulyawan, Sp. An-TI, Subsp.MN(K), FIPM selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif UPH mengatakan, prodi ini dibuka dengan tujuan untuk melahirkan dokter spesialis yang ahli di bidangnya, menjunjung tinggi etika, dan diakui baik di Indonesia maupun dunia internasional. Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, menurut Dr. Erwin, memiliki peranan penting di rumah sakit, terutama untuk menangani pasien dalam kondisi kritis atau yang harus menjalani operasi pembedahan. Keberadaan prodi ini juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga medis di bidang anestesiologi di Indonesia dalam menjaga keselamatan pasien selama operasi atau perawatan intensif. 

Kebutuhan dokter spesialis anestesiologi di Indonesia masih jauh dari ideal. Dr. Erwin memaparkan bahwa berdasarkan standar dari World Health Organization (WHO), setiap 100.000 penduduk membutuhkan 4-6 dokter spesialis anestesiologi. Namun, hingga Juli 2024, Indonesia baru memiliki 4.500 dokter spesialis. Padahal, untuk melayani 270 juta lebih penduduk, setidaknya dibutuhkan 9.000 dokter spesialis anestesiologi. 

“Kita masih kekurangan setengah dari jumlah ideal. Padahal, banyak rumah sakit, terutama tipe C dan D di daerah yang belum memiliki dokter spesialis anestesiologi. Jika tidak ada dokter spesialis anestesi, tindakan operasi tidak dapat dilakukan,” ucapnya.   

Keunggulan Prodi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif UPH 

Dr. Erwin menjelaskan, keunggulan utama program ini terletak pada fokusnya di bidang Anestesi Neurotrauma, yaitu penanganan cedera kepala dan tulang belakang akibat trauma. Program ini membekali mahasiswa dengan kemampuan menangani berbagai kondisi seperti cedera otak traumatik, fraktur tulang tengkorak, cedera medula spinalis, hingga fraktur tulang belakang.   

Mahasiswa juga dilatih untuk memberikan pelayanan mulai dari fase gawat darurat di instalasi gawat darurat (IGD), penanganan selama operasi di kamar operasi, hingga perawatan intensif di Intensive Care Unit (ICU). Semua ini dilakukan dengan pendekatan modern yang komprehensif dan holistik, sehingga memastikan pasien mendapatkan perawatan optimal pada setiap tahap.   

UPH Pendidikan Tinggi Swasta Pertama untuk Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 

Dr. Erwin mengungkapkan bahwa UPH adalah institusi pendidikan tinggi ke-18 di Indonesia yang menghadirkan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, sekaligus menjadi universitas swasta pertama yang membuka program tersebut. Program ini juga dirancang untuk mencetak dokter spesialis anestesiologi yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan tenaga medis di Indonesia. 

“Kami ingin menghasilkan sekitar 10 hingga 15 dokter spesialis anestesiologi setiap tahun dan disumbangkan untuk Indonesia. Harapannya, kontribusi ini dapat membantu meningkatkan jumlah dokter spesialis anestesiologi yang selama ini hanya sekitar 100-150 lulusan baru setiap tahunnya,” ujar Dr. Erwin. 

Melalui langkah strategis ini, UPH tidak hanya berupaya mencetak tenaga medis, tetapi juga membangun masa depan kesehatan Indonesia yang lebih baik. Prodi Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah bukti nyata komitmen UPH dalam menyediakan pendidikan medis berkualitas. Dengan pengakuan dari LAM-PTKes, prodi ini siap menghasilkan dokter spesialis anestesiologi yang handal dan berkompeten. UPH senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan unggul bagi mahasiswa agar siap menjadi lulusan yang takut akan Tuhan, profesional, dan berdampak positif bagi masyarakat.