2024
Mahasiswa Arsitektur UPH Pamerkan Karya di Bintaro Design District 2024, Tampilkan Desain Inovatif dan Eksploratif.
Dua mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2022, Cochrane Frederick Bernhard Wiguna dan Caroline Serlina, terpilih sebagai peserta dalam pameran bergengsi Bintaro Design District (BDD) 2024: Analog Reality. Mereka berpartisipasi melalui instalasi ‘Cacah Perancah’ karya Wiyoga Nurdiansyah, yang dipamerkan di Hutan Sampireun Bintaro pada 30 Oktober-9 November 2024.
Keikutsertaan UPH dalam pameran ini merupakan hasil kolaborasi dengan Wiyoga Nurdiansyah Architects, sekaligus menjadi bukti pengakuan atas potensi mahasiswa UPH di dunia desain arsitektur. Partisipasi ini juga mencerminkan kemampuan mahasiswa UPH dalam menerapkan konsep desain inovatif yang relevan dengan tren dan kebutuhan industri arsitektur masa kini.
Karya yang dipamerkan oleh Cochrane dan Caroline merupakan hasil tugas studio di tahun kedua studi mereka, dengan tema Proxemics, yaitu studi tentang hubungan antar manusia dalam ruang. Tema ini diperdalam melalui eksplorasi topik partisi, yang diwujudkan dalam bentuk maket-maket eksploratif. Melalui karya tersebut, mereka berupaya menunjukkan bagaimana elemen partisi dapat memengaruhi pola interaksi antar individu dalam suatu ruang, baik dari segi jarak, privasi, maupun dinamika sosial.
“Saat memilih tema mengenai partisi dan proxemics, kami menyadari bahwa topik ini cukup umum dan dapat dianalisis dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu, kami merasa perlu membuat sejumlah maket sebagai sarana eksplorasi. Melalui maket-maket tersebut, kami ingin menampilkan bagaimana elemen partisi dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan ruang,” ujar Cochrane.
Selain menjadi wadah untuk memamerkan karya, pameran ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar dan berinteraksi langsung dengan para arsitek profesional. Partisipasi mereka membuka peluang untuk mendalami berbagai gagasan desain, memahami konsep dari perspektif praktisi berpengalaman, dan memperluas jaringan di dunia profesional.
Kesuksesan para mahasiswa ini tidak terlepas dari dukungan penuh pihak kampus. Para dosen UPH berperan aktif dalam memberikan bimbingan dan keleluasaan untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif, serta menyediakan berbagai perlengkapan yang diperlukan guna menampilkan maket secara optimal.
“Kami merasa sangat didukung oleh berbagai pihak, baik dari kampus maupun dari BDD. Dosen kami, Pak Andreas, memberikan kebebasan penuh dalam mengeksplorasi ide-ide desain, sekaligus membimbing kami selama proses berkarya. Kami sangat senang karena UPH mendukung mahasiswanya untuk tampil di acara seperti ini, sehingga karya kami dapat dikenal masyarakat luas. Tentunya, ini adalah peluang berharga bagi karier kami ke depannya,” ungkap Caroline.
Dengan menjadi salah satu peserta dalam pameran ini, Cochrane dan Caroline berharap dapat memberikan perspektif baru mengenai desain ruang yang lebih fleksibel dan kolaboratif. Mereka berharap pengunjung yang melihat karya mereka dapat memahami bahwa desain ruang tidak hanya berkutat pada estetika, tetapi juga mengedepankan fungsionalitas dan kenyamanan pengguna.
Partisipasi mahasiswa UPH dalam pameran ini membuktikan bahwa kualitas dan potensi mereka telah diakui oleh kalangan industri profesional. Kesempatan ini menjadi wujud nyata komitmen UPH dalam mempersiapkan lulusannya agar mampu memberikan kontribusi positif, baik di bidang arsitektur maupun dalam konteks kehidupan sosial dan profesional. Dengan terus menghadirkan pendidikan berkualitas, UPH berkomitmen untuk membentuk arsitek masa depan yang takut akan Tuhan, profesional, dan berdampak bagi masyarakat luas.