UPH dan Singapore Polytechnic Jalin Kerja Sama, Siap Selenggarakan Youth Model ASEAN Conference 2025.

Menjadi individu yang siap menghadapi tantangan global merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Hal ini dapat dipersiapkan melalui peran lembaga pendidikan yang memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika perubahan hingga tingkat global. Untuk itu, Universitas Pelita Harapan (UPH) menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan berkualitas dengan menjalin kerja sama dengan Singapore Polytechnic (SP) pada 26 Juli 2024, untuk menyelenggarakan acara Youth Model ASEAN Conference (YMAC) 2025. 

Youth Model ASEAN Conference (YMAC) adalah simulasi pertemuan tingkat tinggi negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang diadakan untuk mahasiswa dan pelajar muda. YMAC pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 dan awalnya berbasis di Singapura. Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran generasi muda mengenai ASEAN, struktur organisasinya, serta cara kerja dalam menyelesaikan isu-isu terkini yang dihadapi negara-negara ASEAN. 

Pada 2025 mendatang, YMAC untuk pertama kalinya akan diselenggarakan di luar Singapura, tepatnya di Indonesia, dengan UPH sebagai tuan rumah. YMAC 2025 akan berlangsung pada 11 Maret 2025 secara virtual dan pada 18-21 Maret 2025 secara onsite. 

Kerja sama ini telah diresmikan melalui Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) secara virtual yang dilakukan oleh Dr. Eric Jobiliong, Ph.D., selaku Vice President of Academics, Research, & Innovation UPH dan Ms. Georgina Phua selaku Deputy Principal (Development) Singapore Polytechnic.  

Dalam sambutannya, Dr. Eric Jobiliong menyatakan bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat bagi kedua institusi. Ia mengatakan bahwa YMAC menjadi wadah bagi mahasiswa UPH untuk menjadi warga global yang berpengetahuan luas, berempati, dan proaktif dalam menghadirkan solusi terhadap tantangan regional dan global. 

“Kami berharap para peserta dapat meningkatkan pemikiran yang kritis, diplomasi, dan juga keterampilan kepemimpinan mereka. Para mahasiswa akan mendapatkan wawasan berharga tentang kerja ASEAN, mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum, kemampuan negosiasi, dan kesempatan membangun jaringan yang akan membantu mereka di karier masa depan. Nantinya, ketika UPH menyambut peserta YMAC pada Maret 2025, saya berharap seluruh peserta dapat merasakan UPH sebagai tempat yang nyaman, penuh dengan keberagaman, dan sumber inspirasi. Mari bersama-sama kita membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak didik dan komunitas kita,” kata Dr. Eric Jobiliong.
 

Kerja sama terkait penyelenggaraan YMAC 2025 ini mencakup beberapa aspek penting. Di antaranya adalah memperdalam wawasan generasi muda terkait isu-isu ASEAN, membangun persahabatan juga jaringan antar pemuda di ASEAN, menumbuhkan keterampilan seperti kecerdasan budaya, komunikasi, dan negosiasi, serta mengembangkan calon pemimpin sebagai komunikator dengan pola pikir global. 

“YMAC yang diselenggarakan hingga ke luar negeri ini terwujud berkat dukungan dari UPH. Perjanjian ini sangat penting untuk memperluas pembelajaran siswa kami melampaui batas negara dan memaparkan mereka pada isu-isu ASEAN. Melalui simulasi pertemuan ASEAN, YMAC 2025 akan mendorong generasi muda untuk memahami beragam perspektif dan mendiskusikan solusi terhadap tantangan regional. Kami berharap, YMAC 2025 akan menginspirasi generasi muda untuk terhubung satu sama lain dan berperan dalam membentuk masa depan ASEAN yang lebih baik,” ucap Ms. Georgina Phua. 

Kerja sama antara UPH dan Singapore Polytechnic dalam penyelenggaraan YMAC 2025 menandai langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. YMAC bukan hanya ajang simulasi diplomasi, tetapi juga wadah untuk membentuk mahasiswa menjadi warga global yang berpengetahuan luas, serta membangun masa depan yang lebih cerah bagi komunitas ASEAN. 

Kegiatan berskala internasional ini membuktikan bahwa UPH terus memastikan mahasiswanya siap menghadapi dinamika dan tantangan global. Dilengkapi dengan pendidikan unggul, dosen kompeten, jaringan yang luas, dan berbagai kegiatan bermanfaat, para mahasiswa siap menjalani transformasi menjadi pemimpin masa depan yang takut akan Tuhan, profesional, serta mampu memberikan dampak positif.