Buktikan Kualitas Pembelajaran UPH, Pameran Elements 2024 Hadirkan Karya Inovatif Mahasiswa.

Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) mengadakan acara pameran bertajuk Elements 2024: Studio Research-Design Architecture 2 Exhibition, sebuah pameran yang menampilkan karya pembelajaran selama setahun terakhir dari 29 mahasiswa/i Arsitektur UPH angkatan 2022. Berkolaborasi dengan Coffee Shop Kopi Manyar dan Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Banten, pameran yang terbuka untuk umum dan para penggemar arsitektur ini berlangsung sejak 7 Juni hingga 8 Juli 2024 di Kopi Manyar, Bintaro, Jakarta Selatan.  

Selama satu bulan, pameran ini akan menampilkan lebih dari 40 karya berupa gambar hingga maket yang menunjukkan kreativitas dan inovasi mahasiswa/i Arsitektur UPH. Seluruh karya yang dipamerkan telah melalui proses kurasi oleh para dosen Prodi Arsitektur UPH hingga arsitek profesional, yakni Emanuel Agung Wicaksono, S.T., M.T., yang juga sebagai Wakil Ketua Prodi (Wakaprodi) Arsitektur UPH, David Hutama, Adwitya Dimas Satria, dan Ardy Hartono Kurniawan. 

Dalam pembukaan acara, Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Desain UPH menyampaikan respons positif atas terselenggaranya pameran ini. Ia mengatakan, “Pameran Elements menunjukkan bahwa semangat dunia pendidikan saat ini adalah semangat kolaboratif. Pembelajaran sudah berubah, di mana dosen dan mahasiswa saling belajar. Dalam pameran ini kita bisa melihat ke arah mana arsitektur ini akan berkembang. Mari kita sama-sama berkontribusi untuk membangun bidang Arsitektur.” 

Sementara itu, Andreas Yanuar Wibisono, S.T., M.Ars., Ketua Program Studi Arsitektur UPH, menyampaikan terima kasih kepada Kopi Manyar yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa Arsitektur UPH untuk memamerkan karya mereka. Kopi Manyar sendiri merupakan Coffee Shop yang didirikan oleh arsitek kenamaan Indonesia, yaitu Isandra Matin Ahmad atau biasa disebut Andra Matin. Menurut Andreas, pameran ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan karya mahasiswa kepada komunitas arsitektur di Indonesia. 

“Dunia pendidikan saat ini mendorong mahasiswanya untuk menjadi lebih kreatif. Inilah yang menjadi ciri khas di Arsitektur UPH, di mana kami sebagai dosen memberikan kebebasan berekspresi kepada mahasiswanya,” ucap Andreas.  

Dalam kesempatan ini, Emanuel Agung Wicaksono yang juga berperan sebagai koordinator studio, menjelaskan bahwa pameran ini berfokus pada aspek tektonika dan pengaruhnya pada kualitas ruang. Aspek-aspek tersebut terdiri dari empat komponen atau elemen bangunan, yakni partisi, lantai, plafon dan atap. Masing-masing komponen bangunan tersebut tidak dilihat sebagai objek fisik bangunan belaka, tetapi menggali sisi lainnya untuk menghasilkan kebaruan. 

“Pameran ini bertujuan untuk mengapresiasi proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh para mahasiswa serta mendorong mereka untuk bisa membongkar hal biasa menjadi hal yang unik. Pameran ini juga menjadi momen ‘unjuk gigi’ kemampuan mahasiswa Arsitektur UPH kepada publik, khususnya bagi para komunitas arsitektur,” ujar Emanuel.  

Angie Miranti, selaku salah satu Pemilik Kopi Manyar memandang, pameran Elements memberikan keleluasaan bagi mahasiswa Arsitektur UPH dalam menghasilkan ide dan mengeksplorasi desain. Ia berharap, dengan adanya pameran ini, publik menjadi lebih familiar dan akrab dengan arsitektur.  

“Sangat menarik dan menyenangkan bagaimana orang-orang yang datang ke Kopi Manyar secara tidak langsung memperkaya literasi mereka dengan melihat pameran ini. Selain itu, pameran juga menjadi sebuah kesempatan bagi mahasiswa untuk merefleksikan apa yang sudah mereka lakukan. Semoga lewat pameran ini, mahasiswa Arsitektur UPH dapat terus berproses dan belajar, sehingga ke depannya karya-karya yang dihasilkan semakin luar biasa,” kata Angie.  

Salah satu karya mahasiswa Arsitektur yang ditampilkan adalah milik Cochrane Frederick Bernhard Wiguna. Di pameran ini, Cochrane menampilkan karya tugas akhirnya berupa maket bernama ‘Sepakat Alam’. Terinspirasi dari rumah adat Bali, maket tersebut menggambarkan sebuah sekat-sekat ruang atau partisi yang diaplikasikan ke dalam desain berupa ruang spa dan sauna yang modern. Ruang spa dan sauna tersebut dirancang untuk menghadirkan rasa damai dan tenang bagi penggunanya. 

“Dari awal, saya memang berniat membuat maket sebagus dan sekreatif mungkin. Karya yang saya buat ini merupakan hasil pembelajaran saya selama berkuliah di tahun pertama dan kedua, yaitu masa saat saya belajar mengeksplorasi lebih banyak konsep dan menyampaikan beragam pesan lewat media seperti gambar, sketsa, diagram, dan maket. Untuk masa kuliah selanjutnya, saya ingin menguasai lebih banyak teknik-teknik dalam dunia Arsitektur dan belajar dengan banyak referensi,” ungkap Cochrane. 

Selain memamerkan karya mahasiswa/i Arsitektur UPH, Elements 2024 juga menggelar beberapa rangkaian kegiatan, di antaranya Workshop Struktur (tensegrity & jembatan da vinci, urban sketch, dan kolase digital), Diskusi Kegiatan Kemahasiswaan lintas Kampus, Exclusive Guided Tour for Architects, Launching Buku dan Sharing Modul Pembelajaran Studio khususnya terkait tektonika, dan Sharing Session bersama Vania Arlene (Alumni Arsitektur UPH, 2019 terkait pengalamannya di Konferensi CAADRIA Singapore), Samuel Rianto (Alumni Arsitektur, 2017 terkait pengalaman eksplorasi Arsitektural X3M), dan Andi Subagio (Explorasi Arsitektural by SASO). 

Lewat acara ini, Arsitektur UPH membuktikan komitmen untuk mendidik mahasiswa agar dapat secara aktif menggali dan menunjukkan kreativitas, kompetensi, serta memberikan inspirasi bagi masyarakat. UPH menghadirkan pendidikan unggul dan semangat kolaboratif, untuk memastikan mahasiswa siap menjadi lulusan yang takut akan Tuhan, profesional, dan berdampak positif bagi masyarakat. 

Tentang Arsitektur UPH 

Arsitektur UPH memperlengkapi mahasiswa dengan disiplin ilmu fundamental dari segi artistik, ilmiah, dan humanistis yang terkait perancangan bangunan. Mahasiswa dibekali dengan kurikulum yang relevan dengan perkembangan wacana dan teknologi arsitektur yang bergerak dinamis, dengan tetap berakar pada pengetahuan arsitektur mendasar; sehingga siap memasuki dunia kerja profesional.