Raguel Lewi: Pelayanan dan Dedikasi Membangun Generasi Muda.

Dalam dunia yang penuh gejolak dan tantangan, menemukan panggilan hidup seringkali menjadi pencarian yang mendalam bagi banyak orang. Raguel Lewi, atau yang juga dikenal sebagai Pastor El, adalah salah satu orang yang telah menjalani perjalanan menemukan panggilannya. Raguel Lewi merupakan alumni Fakultas Ilmu Seni (FIS), peminatan Sound Design Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2007. Pastor El berbagi pengalamannya tentang panggilan, pelayanan, dan pandangannya tentang kehidupan. 

Sebagai seorang pelayan Tuhan dan seorang Executive Pastor di New Wine International Church (NWI Church) di Jakarta Selatan, Pastor El memiliki pengalaman yang luas dalam melayani dan memimpin kaum muda, terutama Generasi Milenial dan Z.  

“90% jemaat kami adalah dari Gen Z dan Milenial, itu yang membuat saya terus beradaptasi dengan pergumulan dan kebutuhan mereka,” ujarnya. 

Perjalanan Pastor El menuju panggilannya sebagai seorang pelayan Tuhan dimulai sekitar satu dekade lalu, ketika dia masih aktif di industri musik dan hiburan. “Saya menyadari bahwa saya tidak dipanggil untuk menjadi seorang entertainer, tetapi saya dipanggil untuk menjadi seorang builder. Panggilan untuk melayani juga terinspirasi dari ayat yang membekas dalam hidup saya yaitu Matius 10:16 yang berbunyi ‘Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati’,” ungkapnya.  

Tantangan-tantangan dalam pelayanannya untuk membangun jemaat juga tidaklah mudah. Banyak jemaat yang memiliki banyak macam pergumulan, mulai dari hustle culture (budaya gila kerja), mental illness, relationship problem, ataupun leadership problem. Sebagai seorang pelayan, Pastor El tetap berusaha terus terhubung dan membantu menjadi pendoa bagi pergumulan jemaatnya. 

“Banyak dari jemaat, karena rata-rata adalah Gen Z dan Millenials, mereka kerap bercerita tentang masalah-masalah yang dihadapi anak zaman sekarang. Saya berusaha untuk relate dengan mereka, tetap menjadi pendengar dan pendoa yang baik bagi mereka, karena pastinya mereka butuh penguatan untuk menghadapi berbagai masalah tersebut,” ujarnya. 

Selain melayani sebagai Hamba Tuhan, Pastor El juga pernah menulis buku yang diberi judul #NgegasTapiSayang, dan juga membuat konten di Instagram dengan judul hashtag yang sama. Ia juga menulis beberapa lagu baik sekuler maupun rohani, seperti ‘Sungguh Indah’ dan ‘Lebih Dari Egoku’. Pastor El menjelaskan bahwa terlibat dalam kegiatan sekuler membantunya tetap relevan dan terhubung dengan realitas yang ada di sekitarnya. 

Dalam perjalanan mencari panggilan hidupnya, Raguel Lewi, menemukan inspirasi yang kuat dari masa kuliahnya. Ia mengungkapkan masa-masa kuliahnya di UPH memberinya landasan yang kokoh untuk membangun panggilan sebagai seorang pelayan Tuhan dan pemimpin.  

“Masa-masa kuliah bagi saya adalah masa yang cukup indah dan insightful. Pengalaman yang saya dapatkan tidak hanya tentang meraih gelar, tetapi juga tentang menemukan identitas dan panggilan hidup saya. Di UPH, panggilan hidup menjadi seorang Pelayan Tuhan semakin diperkuat. Wawasan dan pengetahuan tentang Alkitab saya juga semakin diperdalam melalui berbagai mata kuliah yang saya pelajari. Selain itu, mengambil Program Studi Musik (Conservatory of Music) UPH adalah keputusan yang tepat bagi saya untuk memperdalam minat dan bakat saya dalam bidang seni. Hingga kemudian mampu membentuk pandangan saya tentang kreativitas dan pelayanan musik gereja,” jelasnya. 

Melalui cerita dan pengalamannya selama masa kuliah, Pastor El memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk mengejar impian dan panggilan mereka dengan semangat juga dedikasi. Menurutnya, masa kuliah adalah tentang belajar, menemukan identitas, dan mempersiapkan masa depan yang bermakna. 

Dalam menjalani panggilannya, Pastor El juga memiliki pesan bagi generasi muda yang ingin mengejar panggilan mereka sendiri. “Tidak ada jalan pintas. Kesetiaan, konsistensi, kejujuran, dan pemikiran yang benar dalam menghadapi konsekuensi keputusan adalah hal-hal yang tidak boleh diabaikan. Tetaplah menjadi diri sendiri dan tetap setia dengan Tuhan sebagai sumber kebenaran dan hidup kita,” pesan Pastor El. 

Semangat untuk melayani dan menjadi inspirasi bagi generasi muda merupakan prinsip Raguel Lewi. Pastor El berkomitmen menjadi teladan bagi banyak orang yang ingin mengejar panggilan mereka dengan keyakinan dan dedikasi.