Dua Tim Mahasiswa Arsitek UPH Raih Penghargaan dalam Kompetisi ARCH:ID Hackathon.

Dua tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil meraih Juara Pertama dan Kedua dalam kompetisi design digital ARCH:ID Hackathon yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) tanggal 23-25 Februari 2024. Arch:ID 2024 menghadirkan sejumlah kegiatan program yang berfungsi sebagai platform efektif bagi para pemangku kepentingan di bidang arsitektur untuk dapat saling berkumpul, berkolaborasi, dan terhubung.?

ARCH:ID sendiri adalah pameran tahunan yang bertujuan sebagai forum arsitektur dan forum perdagangan desain serta bahan-bahan bangunan. Namun, untuk tahun ini untuk pertama kalinya ARCH:ID juga mengadakan kompetisi bagi mahasiswa dan arsitek muda yaitu ARCH:ID Hackathon 2024 yang bertujuan untuk menantang kemampuan dan keahlian arsitek menggunakan perangkat lunak dalam mendesain bangunan. Para peserta ditantang untuk berpikir cepat dalam merancang, dan harus bisa bekerja sama dengan tim dalam waktu singkat.?

Dalam kompetisi ini, UPH mengirimkan dua tim untuk berpartisipasi dalam kategori Conceptual Hi-Rise Building Design dan Free Flow Modeling Design. Berkat tekad dan kerja sama yang baik, tim Arsitektur UPH meraih hasil yang memuaskan. Pada kategori Conceptual Hi-Rise Building Design, UPH meraih juara pertama dan untuk kategori Free Flow Modeling Design, tim UPH meriah juara kedua.?

Adapun tim mahasiswa yang meraih juara pertama terdiri dari mahasiswa-mahasiswi angkatan 2020 yakni Bryan Edgar, Jocelyn Josdaan, Naufal Rahmadibarkah, Vallerin Aiko Adelin. Sementara tim yang meraih juara kedua terdiri dari mahasiswa-mahasiswi angkatan 2022 yakni Chelsa Lambert, Anthony Hamdani, Brian Gunawan, Immanuella Monique, Onesiphorus Theodore. Prestasi ini merupakan kebanggaan bagi para mahasiswa tersebut, terutama karena beberapa di antaranya mengikuti kompetisi Hackathon ARCH:ID untuk pertama kalinya selama menjadi mahasiswa UPH.?

?Pastinya ada kebanggaan tersendiri bagi kami terlebih karena ini adalah kompetisi pertama bagi sebagian besar dari kami. Tidak ada yang menyangka kalau kami bisa meraih juara kedua dalam ajang kompetisi yang sangat bergengsi seperti ini dan mampu bersaing dengan mahasiswa dari berbagai universitas ternama lain,? ungkap Chelsa.?

Lain halnya dengan tim yang dipimpin oleh Bryan Edgar, para mahasiswa sangat senang masih diberikan kesempatan meraih juara dalam sebuah kompetisi bergengsi di menjelang masa akhir perkuliahannya di UPH. ?Ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan, menjelang akhir perkuliahan kami masih diberikan kesempatan untuk mengikuti kompetisi dan memenangkannya,? kata Bryan.?

Pada kompetisi ARCH:ID Hackathon tahun ini, peserta ditantang untuk membuat sebuah desain bangunan menggunakan software design dalam kurun waktu hanya lima jam saja. Baik tim Bryan dan tim Chelsa mengaku berkat kerja sama dan kepercayaan akan satu sama lain merupakan kunci keberhasilan mereka dalam meraih juara.?

Desain bangunan yang berhasil dibuat oleh tim Bryan diberi nama ?A Dialogue with Nature?, sebuah bangunan residensial di Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk para pekerja pemerintah. Bryan dan tim sukses merancang bangunan high-rise (tingkat tinggi) pada lahan seluas 15.000m2.??

?Kami menawarkan desain berkonsep Green Building yang menghadirkan alam ke ruang lingkup manusia, serta menghadirkan suasana yang hangat, terbuka, dan megah. Kami juga menambahkan sistem Transit-Oriented Development (TOD) untuk memudahkan mobilitas para penghuni kawasan,? tutur Bryan.?

Sementara tim Chelsa berhasil merancang sebuah Shelter Bus Elektronik di IKN yang berbentuk organik atau bangunan dengan desain yang meniru dan terinspirasi oleh bentuk-bentuk alam, serta memanfaatkan udara alami. Dengan kondisi tersebut, maka bangunan tersebut tidak memerlukan Air Conditioner (AC) dan menjadi bangunan yang eco-friendly. ?Rancangan shelter bus yang kami buat sangat detail, kami juga memikirkan desain sirkulasi bus sehingga bus bisa datang dan pergi secara efisien,? kata Chelsa.?

Bagi para mahasiswa, perkuliahan di UPH telah membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang sangat berguna ketika berkompetisi. Mereka menerapkan beberapa mata kuliah seperti Studio Riset dan Desain, Pengantar Permukiman dan Perumahan, Pengantar Arsitektur Kota Berkelanjutan, dan Sistem Arsitektur Berkelanjutan. Menurut Bryan, ia dan teman-teman yang berkompetisi juga mendapatkan dukungan positif dari para dosen.???

?Para dosen di UPH sangat mendorong kami dan banyak memberikan saran agar kami percaya diri untuk mengikuti kompetisi pada acara besar tersebut. Selama masa perkuliahan, para dosen di UPH memang selalu mendorong untuk aktif berkompetisi sehingga kami bisa menambah pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan baru di luar kelas. Pada saat kami meraih juara pun, para dosen memberikan pujian untuk kami. Rasanya sangat senang karena banyak mendapat dukungan dari para dosen,? ungkap Bryan.?

Kreativitas yang dilakukan para mahasiswa menunjukkan kemampuan dan inovasi dalam menghadirkan sentuhan modern pada rancangan bangunan untuk membantu menyumbangkan ide pembangunan IKN di masa depan.????

Selamat kepada mahasiswa-mahasiswi Prodi Arsitektur UPH! Apresiasi setinggi-tingginya bagi para mahasiswa yang telah membanggakan nama kampus. Keberhasilan ini membuktikan komitmen UPH dalam mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam berbagai kegiatan, yang bertujuan untuk memperkaya pengalaman dan keterampilan mereka, serta mempersiapkan mereka untuk bersaing dengan sukses di dunia profesional.?

Tentang Prodi Arsitektur UPH?

Arsitektur UPH memperlengkapi mahasiswa dengan disiplin ilmu fundamental dari segi artistik, ilmiah, dan humanistis yang terkait perancangan bangunan. Mahasiswa dibekali dengan kurikulum yang relevan dengan perkembangan wacana dan teknologi arsitektur yang bergerak dinamis, dengan tetap berakar pada pengetahuan arsitektur mendasar. Bersama UPH, mahasiswa dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan yang profesional dan mampu membawa transformasi bagi masyarakat sekitar dan bangsa Indonesia.??