07/12/2018 Festival UPH
Seminar ini berisi tips bagi para guru dalam menghadapi siswa-siswanya yang merupakan i-Generation, atau generasi-Z, atau sering disebut juga generasi-post millenials. Seminar ini disampaikan oleh Jiska Kristianto, yang sudah berpengalaman dalam industri hospitality.
Sesi ini diawali dengan pengenalan karakteristik generasi-Z yang tentunya sudah cukup diketahui secara umum oleh para guru atau pendidik. Namun, bagaimana cara menghadapi para murid dengan karakteristik generasi-Z tentunya membutuhkan pengetahuan dari berbagai perspektif, sehingga dapat memperkaya wawasan dan keterampilan para guru.
Menariknya dalam sesi ini, para guru diberikan tips dari perspektif hospitality. Menurut Jiska, pengertian hospitality secara umum adalah ?ramah tamah dan murah hati dalam menerima?. Berangkat dari definisi tersebut, seorang host yang baik harus selalu memberikan kualitas pelayanan yang terbaik dan didorong motivasi untuk selalu ramah.
?Bayangkan jika ibu dan bapa guru seumpama host di kelas dan para murid sebagai tamu. Tentunya ketika memberikan pelayanan yang ramah dan murah hati bukan berarti bapak-ibu lebih rendah dari muridnya. Karena bila prinsip-prinsip hospitality diterapkan dengan benar maka hasilnya, bapak-ibu akan mendapatkan respect dari para murid,? jelas Jiska.
Ia juga menambahkan dua point penting yang harus diperhatikan dalam hospitality, yaitu penampilan yang baik dan komunikasi yang efektif. Dalam menerapkan prinsip hospitality pada generasi-Z, para guru harus mengenali sisi positif dan sisi negative dari karakteristik generasi-Z. Para guru diingatkan untuk tidak underestimateterhadap siswa dengan sisi negative dari generasi-Z, seperti kurang mampu berkomunikasi secara verbal, egosentris dan invidualis, serta kecenderungan EQ yang rendah. Sebaliknya para guru diingatkan untuk dapat memaksimalkan sisi positif dari para siswa generasi-Z ini. Jiska menyebutkan beberapa sisi positif, seperti kemampuan menempati posisi-posisi baru dalam berbagai bidang pekerjaan, cocok bekerja di perusahaan besar dan IQ yang cenderung tingi.
?Pemahaman ini sangat penting bagi bapak dan ibu guru, karena siapa tahu di kelas bapak ibu ada anak-anak yang suatu saat akan tampil menjadi pemimpin perusahaan besar, atau pengusaha, dan profesi-profesi penting lainnya,? kata Jiska.
Melalui seminar ini para guru dapat memperluas wawasan mereka tentang hospitality yang bukan hanya bisa diterapkan di industri perhotelan, tapi juga dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan.
Teacher seminar selama UPH Festival 25 mendapat sambutan positif dari para guru yang datang dari berbagai sekolah di Jabodetabek, bahkan dari bandung dan Cirebon. Selama 3 hari total peserta seminar guru untuk topik ?Make Way for i-Generation? mencapai 108.
Berikut ini kesan dari salah seorang perwakilan guru yang mengikuti seminar ini;
Topik ini bagus sekali untuk saya yang memang tidak punya background pedagodi. Apalagi saya juga menghadapi beberapa kesulitan menghadapi siswa dari generasi mileneal. Dan melalui seminar ini saya mendapat penguatan dari apa yang dilakukan di sekolah kami terhadap siswa. Ada beberapa hal yang kami lakukan sudah sesuai dengan tips yang diberikan, dan ada juga masukan-masukan baru yang dapat diterapkan di sekolah kami. Buat saya UPH memberikan konten yang sesuai dengan kebutuhan kami para guru. Ibu Prima,Wakil Sepala Sekolah dan Guru Bahasa Inggris ? SMA Tunas Mulya, Gading Serpong.