21/01/2016 Uncategorized
Universitas Pelita Harapan (UPH) menjadi salah satu institusi perguruan tinggi yang ambil bagian dalam upaya mempromosikan kegiatan penelitian dan penerapan Life Cycle Assessment (LCA) di Indonesia.
![]() Peserta berfoto bersama para pembicara lokakarya
|
Kajian literature menunjukkan bahwa penelitian dan penerapan Life Cycle Assessment (LCA), sebagai salah satu dasar pengukuran keberlanjutan (sustainability metrics), di Indonesia baru dalam tahap awal perkembangan, namun mulai menunjukkan tanda peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Universitas Pelita Harapan (UPH) menjadi salah satu institusi perguruan tinggi yang ambil bagian dalam upaya mempromosikan kegiatan penelitian dan penerapan Life Cycle Assessment (LCA) di Indonesia. Salah satu sumbangsih UPH melalui penelitan LCA dan sosialisasi hasil penelitian, pengajaran LCA dalam mata kuliah Rekayasa Daur Hidup, serta aktif dalam kegiatan seminar dan workshop LCA di lingkungan kampus maupun masyarakat dan pelaku industri yang dilakukan oleh dosen Teknik Industri, Dr. Jessica Hanafi.
Jessica Hanafi adalah Doktor di bidang Life Cycle Engineering dari University of New South Wales (UNSW) Australia, dan memiliki spesialisasi pada bidang reverse logistics, life cycle engineering, sustainable manufacturing, sustainable supply chain and practices. Selain mengajar pada Prodi Teknik Industri UPH, Dr. Jessica juga merupakan reviewer untuk berbagai penelitian, konservasi dan jurnal terkait bidang keahliannya. Saat ini Dr. Jessica aktif dalam asosiasi ILCAN (Indonesian Life Cycle Assessment Network) sebagai treasurer and membership Coordinator. ILCAN sendiri adalah sebuah perkumpulan, network pelaku LCA di Indonesia yang didirikan pada 17 Desember 2014 oleh beberapa dosen perguruan tinggi dan peneliti dari lembaga riset. ILCAN bertujuan menjadi network LCA ditingkat nasional yang berfungsi mempromosikan penerapan LCA di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan cara berbagi informasi terkait kegiatan seputar LCA dan meningkatkan kapasitas pelaku LCA di kalangan akademisi, swasta, dan pemerintah dengan menyelenggarakan workshop, seminar, dan pelatihan.
Dalam rangka untuk bisa secara lebih sistematis mengidentifikasi pelaku dan ragam penelitian LCA di Indonesia, ILCAN bekerjasama dengan beberapa institusi seperti Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan-KLHK, Pusat Penelitian Kimia-LIPI, Universitas Pelita Harapan, dan PT Sucofindo untuk pertama kalinya mengadakan lokakarya bertajuk ?Penelitian Life Cycle Assessment di perguruan tinggi/lembaga riset/pemerintah/swasta di Indonesia?. Lokakarya tingkat nasional ini berlangsung dengan sukses pada tanggal 24-25 November 2015 di Gedung Graha Widya Bakti, Puspiptek, Tangerang Selatan. Para pembicara ahli dalam lokakarya ini bertaraf internasional diantaranya Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Indonesia), Dr. C?cile Bessou dari CIRAD (Prancis), Prof. Shabbir Gheewala dari King Mongkut?s University of Technology Thonburi (Thailand), dan Assoc. Prof. Yasuhiro Fukushima dari Tohoku University (Jepang). Ada juga 15 pembicara undangan lainnya menyajikan berbagai topik LCA. Lokakarya berlangsung sukses dengan lebih dari 100 peserta aktif dari akademisi, pemerintah, dan sektor swasta. Melalui forum ini ILCAN berharap dapat membangun jaringan diantara peneliti, akademisi, praktisi dan pemerintah sekaligus menyediakan media untuk mempromosikan penelitian LCA di Indonesia dan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. ILCAN juga telah diakui dan mendapat dukungan dari United Nation Environment Programme (UNEP) Life Cycle Initiative (Program Lingkungan PBB) dengan masuknya informasi mengenai ILCAN dalam newsletter edisi Januari/Februari 2016, yang dapat dilihat pada link berikut: http://www.lifecycleinitiative.org/indonesian-life-cycle-assessment-network-annual-meeting/ (rh) |
UPH Media Relations
|