NEWS & PUBLICATION

Company Gathering UPH, Sinergi Dunia Pendidikan Dengan Industri Mempersiapkan Tenaga Kerja Menghadapi MEA

26/11/2015 Uncategorized

Company Gathering UPH, Sinergi Dunia Pendidikan Dengan Industri Mempersiapkan Tenaga Kerja Menghadapi MEA

Salah satu dari tujuh kualitas eksklusif UPH yang disediakan bagi mahasiswa adalah pelatihan karir sesuai kompetensi individu

Peserta Company Gathering UPH di MYC MPR

 

Salah satu dari tujuh kualitas eksklusif UPH yang disediakan bagi mahasiswa adalah pelatihan karir sesuai kompetensi individu. Dalam hal ini, UPH membantu dan membimbing mahasiswa dalam masa transisi antara dunia kuliah dan karir, salah satunya adalah dengan menyediakan Career Expo atau pameran peluang kerja dari berbagai perusahaan bonafide.

 

Bertepatan dengan Career Expo pada tanggal 13 November 2015, UPH melalui Alumni and Corporate Relations mengadakan Company Gathering yang bertujuan untuk mempererat kerja sama dan sebagai ungkapan terima kasih kepada setiap perusahaan yang bersedia untuk bekerja sama dengan UPH dalam hal penyediaan lowongan pekerjaan bagi mahasiswa UPH. Company Gathering dihadiri oleh 65 irang perwakilan dari 18 perusahaan.

 

Setelah santap siang, acara Company Gathering dibuka dengan kata sambutan oleh Budi Legowo, Wakil Rektor Bidang Pemasaran, Hubungan Eksternal dan Pengembangan Bisnis UPH, yang menyampaikan bahwa Company Gathering ini merupakan wujud komitmen UPH yang ingin untuk senantiasa dekat dengan dunia industri. ?Sebagai universitas penyedia tenaga kerja bagi industri mancanegara, kami sangat sadar bahwa tanpa kerja sama yang erat dengan industri akan sangat sulit. Di sisi lain, kami juga ingin menerima input dari industri tentang mahasiswa kami yang berkiprah di dunia industri baik dari soft skill dan hard skill,? ungkap Budi. 
Budi Legowo memberikan kata sambutan

 

 

Augustinus Siagian memberikan pemaparan

Selanjutnya, Company Gathering ini juga dilengkapi dengan talk show yang dibawakan oleh Augustinus Siagian, Kelly Services Indonesia, pakar dalam Human Resource Management, dan Andry Panjaitan, Direktur Fakultas Sains dan Teknologi (FaST), sebagai moderator. Mengawali pemaparannya, Augsutinus menyampaikan hasil penelitian Kelly Services Indonesia dengan hasil sebanyak kurang lebih 62% karyawan yang berkualitas, keluar dari perusahaan. ?Tidak lama lagi, akhir tahun ini, Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana semakin banyak perusahaan asing yang akan hadir di Indonesia. Industri Indonesia harus mempersiapkan diri menyamakan standar dengan perusahaan asing, yang bertujuan untuk membuat karyawan loyal kepada perusahaan,? ungkapnya.

 

 

 

Penyebab banyak sekali karyawan yang memiliki performance, perilaku dan karakter yang baik sering sekali meninggalkan perusahaan, menurut Augustinus, berdasarkan penelitian, adalah karena perusahaan kurang tanggap dalam memberikan apa yang dibutuhkan karyawannya. ?Sering kali perusahaan terlalu kaku, sehingga hanya menuntut karyawan untuk bekerja mencapai target yang sudah ditentukan tanpa sama sekali mau tahu apa yang dibutuhkan karyawan. Akhirnya karyawannya itu ya cuma jadi robot, dan lama kelamaan akan lelah dan tidak tahan diperusahaan itu,? ungkap Augustinus.

 

Menurut Augustinus, ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menciptakan kondisi dimana karyawan sangat loyal kepada perusahaan, salah satunya adalah kontribusi atasan dalam kehidupan kerja karyawan. ?Hal yang akan dinilai oleh karyawan kepada atasannya ada tiga hal yaitu ?Does he/she love??, ?Does he/she trust?? dan ?Does he/she care??, ketika ini tidak ditemukan seorang dalam diri atasannya, jangankan untuk loyal, untuk kerja saja mungkin sangat berat sekali,? ujarnya.  Ia menambahkan, ketika ada keterikatan batin antara karyawan dengan atasannya, maka sebisa mungkin karyawan tersebut akan melakukan semua pekerjaannya bahkan tanpa diminta.

 

Augustinus mengatakan di sisi lain, perusahaan juga harus meningkatkan skill karyawan di bidang lain, memberikan training, mentoring dan coaching, serta memberikan kepercayaan bagi karyawan untuk berkreasi dan berinovasi. ?Atasan juga harus pintar-pintar dalam melihat passion si karyawan. Bekerja itu harus menggunakan hati, pikiran dan tangan, tapi ketika pikiran dan hati tidak sinkron, maksudnya jika pekerjaannya tidak sesuai dengan passion-nya, jangan berharap tangannya akan bekerja maksimal, dan lama-lama keluar juga,? tegas Augustinus.

 

Lebih jauh Augustinus menjelaskan bahwa loyalitas tidak melulu disebabkan oleh tingginya gaji yang diperoleh karyawan, namun lebih kepada bagaimana karyawan itu merasa bahwa ia menjadi bagian dalam pekerjaannya, dari atasan dan lingkungan kerja yang mendukung serta memenuhi kebutuhan mentalnya. Usai pemaparan yang diberikan Augustinus, beberapa pertanyaan dilontarkan oleh beberapa perwakilan dari perusahaan yang hadir, seputar tips dan trik untuk menangani karyawan dan bagaimana untuk menjadi atasan yang bisa menjangkau bawahan yang jumlahnya banyak.

 

Acara diakhiri dengan presentasi oleh Alumni & Corporate Relations Department, yang diwakili oleh Ir. Nursari Dewi Lugito, M.Pd., sebagai Direktur. Selanjutnya, peserta diberikan waktu untuk ramah tamah sambil menikmati hidangan yang masih tersedia.(fc)
 
 
 
 
UPH Media Relations