20/11/2015 Uncategorized
Jurusan Bioteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) UPH menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Generasi Muda ID (GenMuda ID), untuk mengadakan program yang berkaitan dengan pengenalan dunia industri kepada mahasiswa yang akan terjun ke dunia k
Jurusan Bioteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) UPH menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Generasi Muda ID (GenMuda ID), untuk mengadakan program yang berkaitan dengan pengenalan dunia industri kepada mahasiswa yang akan terjun ke dunia k
Jurusan Bioteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) UPH menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Generasi Muda ID (GenMuda ID), untuk mengadakan program yang berkaitan dengan pengenalan dunia industri kepada mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja. GenMuda ID adalah sebuah komunitas untuk mewadahi pemuda Indonesia untuk bertumbuh dan menjadi pemimpin masa depan yang menjanjikan bagi Indonesia. Visi GenMuda ID adalah untuk mengubah pemuda Indonesia menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas dan menjanjikan bagi Indonesia, untuk merangkul bakat muda Indonesia dan mendorong untuk mencapai prestasi tertinggi, serta menjadi pintu gerbang utama bagi masyarakat dan sektor swasta dalam menjangkau individu yang paling berkualitas di Indonesia. Sedangkan misinya adalah menyuburkan pemuda Indonesia di bidang bakat dan minat mereka serta menyediakan pengetahuan tentang karir dan bisnis untuk pemuda Indonesia.
Sebagai awal dari kerjasama tersebut, pada 18 November 2015 bertempat di MYC Multipurpose Room, GenMuda ID menggandeng Frisian Flag Indonesia menyelenggarakan seminar yang bertajuk ?An Introduction to The Unlimited World of Milk: Enriching Life Science through Technology and Innovation?. Seminar ini menghadirkan dua pembicara ahli di bidang bisnis dan inovasi yaitu Aryono Bambang Ardhyo, Corporate R&D and Dairy Technology Manager Frisian Flag Indonesia dan Kristanto Santosa, Founder and Executive Director of Business Innovation Center (BIC). Hadirpula, Prof. Dr. Manlian Ronald A. Simanjuntak, S.T., M.T., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FaST), sebagai pembicara mewakili akademisi sekaligus moderator.
Kepada mahasiswa yang mengikuti seminar, Aryono menjelaskan tentang inovasi apa saja yang sudah dilakukan oleh Frisian Flag khususnya dalam memberikan susi murni terbaik bagi bangsa Indonesia. Ia menunjukkan mulai dari proses awal pada saat sapi diperah, kualitasnya pun tetap terjaga. Ia menambahkan bahwa inovasi itu tidak hanya beresiko tapi harus bisa diadaptasikan. ?Salah satu contohnya adalah untuk susu kental manis kalengan, kami melihat bahwa banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa menjangkau susu, selain itu kaleng yang berat itu juga menimbulkan sampah yang lebih besar, sehingga terpikir untuk membuat susu dalam kemasan sachet. Dengan kemasan sachet susu jadi lebih terjangkau dan sampahnya pun tidak besar,? ungkap Aryono. ?Inovasi itu tidak harus selalu dalam hal-hal besar, tapi inovasi intinya adalah untuk mempermudah manusia dalam kehidupan. Sekecil apapun itu kalau bisa membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dari sebelumnya, itu adalah inovasi melalui life science,? tambahnya tegas. Aryono juga mengundang mahasiswa jika tertarik untuk melakukan praktek magang di Frisian Flag.
Lebih lanjut Kristanto Santoso menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sangat membutuhkan inovator-inovator baru untuk berkompetisi dan tentunya berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Ia juga bercerita tentang beberapa inovator Indonesia yang karyanya telah membantu banyak orang di Indonesia bahkan sudah karyanya diekspor secara berkala ke luar negeri. Contohnya, Dr. M. Nurhuda yang menciptakan Kompor Biomas ramah lingkungan, tidak menggunakan bahan bakar minyak, namun menggunakan kayu, plastik atau sampah dan dedaunan kering, serta tidak menimbulkan asap atau polusi. Sampai saat ini kompor karya Dr. Nurhada telah merambah dan digunakan sampai ke Afrika.
Kristanto menambahkan bahwa untuk menciptakan inovasi dibutuhkan waktu yang lama dan juga harus berani untuk ambil resiko. ?Setidaknya ada 5C yang harus dipegang oleh masing-masing generasi muda yang ingin berinovasi untuk menciptakan dunia yang lebih baik. 5 C itu adalah Collaborative Thinking, Confidence dan percaya orang lain, Continue Research, Consistence, dan Competitive, harus ada daya saing untuk menjadi lebih baik,? ungkap Kristanto.
Seminar ini diikuti sekitar 100 mahasiswa FaST dan berlangsung interaktif. Prof. Manlian, selaku Dekan FaST menutup seminar ini dengan mengajak mahasiswa FaST dan Bioteknologi khususnya, untuk berperan serta menciptakan hal baru yang dapat berkontibusi untuk semakin menyejahterakan kehidupan masyarakat, bahkan dapat mempromosikan Indonesia ke manca negara. Lebih lanjut, menanggapi kerjasama dengan GenMuda ID, Prof. Manlian, berharap kedepannya akan ada program-program workshop atau seminar bersama industri, untuk menambah wawasan dan networking bagi mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja.(FC)
UPH Media Relations |