button_url
Pada hari kedua UPH Festival 22, UPH mengadakan talk show ?Inspiring Insight? dengan mengundang beberapa nara sumber alumni UPH dan juga professional yang berhasil di bidangnya
Pada hari kedua UPH Festival 22, UPH mengadakan talk show ?Inspiring Insight? dengan mengundang beberapa nara sumber alumni UPH dan juga professional yang berhasil di bidangnya yaitu John Riady ? Indonesian Lawyer, Professor, and Businessman, Kinsky Bunyamin, S. Sos ? Director of Marketing and Sales of Axioo Photography, dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP, M.Kes, FIHA ? MD, Cardiologist, Catherine Susantio, S.H, M.M, M.Kn ? Housewife and Mom.
Di acara ini para nara sumber berbagi pengalaman dalam menjalani peran masing-masing dan bagaimana mereka dapat berdampak bagi masyarakat. Andry Panjaitan, ST., MT sebagai moderator membuka sesi dengan sebuah pertanyaan, ?Apa itu sukses??. Menurut Kinsky, kesuksesan itu berbeda-beda tergantung orang. Kesuksesan itu sendiri berubah-ubah seiring waktu dan fase kehidupan. Lalu, menurut dr. Vito, sukses itu adalah ketika kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Catherine berpendapat bahwa sukses itu adalah ketika kita memenuhi panggilan yang berasal dari Tuhan. Tuhan mempunyai tujuan spesifik untuk diri kita masing-masing. ?Masing-masing dari kalian unik. Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain,? tuturnya. Sedangkan menurut John, sukses adalah perjalanan. ?Kita harus bergumul apa yang menjadi panggilan hidup kita dan menjadi berkat untuk orang lain,? paparnya.
Banyak definisi sukses yang diciptakan oleh dunia. Seiring dengan perkembangan secara global, John memaparkan pendapatnya mengenai keadaan sekarang dan kedepannya. ?Kita hidup dalam suatu era yang exciting. Terjadi perubahan-perubahan yang begitu drastis, didukung oleh revolusi digital. Banyak sekali peluang-peluang yang dihasilkan dari perubahan ini, yang dapat digunakan untuk menciptakan perubahan-perubahan lagi dalam 20-30 kedepan. Tetapi dengan adanya perubahan-perubahan ini, terjadi pergerakan moral yang dashyat, mengenai perbedaan antara benar dan salah, menjadi sangat abu-abu. Ini merupakan tantangan yang mengharuskan kita untuk menjadi kuat secara iman, logika, dan moral,? jelas John.
Para pembicara kemudian membagikan pengalaman di dalam menghadapi orang-orang jaman sekarang, di dunia kerja maupun pribadi. Kinsky yang bergelut dalam dunia fotografi pernikahan menceritakan tentang fenomena ?batal nikah? dari klien-kliennya. ?Dulu pasangan yang batal menikah dalam setahun masih sedikit, tetapi sekarang bisa lebih dari 10 pasangan. Orang-orang jaman sekarang makin tidak serius dalam mengambil dan mempertahankan komitmen,? katanya prihatin. Kinsky memberi nasihat kepada mahasiswa baru dalam konteks ?Grow Deeper? untuk mencari tahu identitas diri yang sebenarnya dan membenahi karakter, serta harus mendekatkan diri kepada Tuhan agar bisa berkomitmen dengan benar. Disisi lain, menurut, dr. Vito, banyak orang yang menanggap enteng diri sendiri karena tidak mengetahui akan tujuan hidupnya, sehingga tidak tahu mau berjalan ke arah mana. ?Contoh nyata adalah akhir-akhir ini banyak orang yang sakit jantung akibat perbuatan mereka sendiri yaitu merokok. Apa yang kalian tabur akan kalian tuai,? jelasnya.
Dalam usaha untuk ?Grow Deeper?, Catherine berbagi sedikit pengalamannya waktu kuliah di UPH. ?Di UPH, saya mengikuti Youth Camp, dimana saya terpanggil untuk melayani kampus. Saya pun kemudian makin aktif dalam berorganisasi. Saya menghidupi panggilan saya dengan memaksimalkan potensi yang dianugerahkan kepada saya. ?Grow Deeper? memang berat prosesnya, tapi buahnya manis,? kata Catherine.
Para pembicara memiliki kesan masing-masing terhadap masa kuliah. Bagi John, masa kuliah itu seru walaupun banyak ujian. Bersosialisasi dan berorganisasi merupakan hal yang berkesan waktu kuliah. ?Bertemanlah dan buatlah koneksi yang banyak. Akan tetapi, buatlah koneksi dengan orang yang benar,? John mengingatkan. dr. Vito kemudian mendukung pendapat John dengan mengutip Firman Tuhan, ?Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Masa kuliah itu adalah kesempatan untuk membentuk diri. Jika kita bertanggung jawab pada hal kecil, nantinya kita bisa diberi tanggung jawab untuk hal yang besar. Masa kuliah sangat membentuk karakter saya. Saya ikut acara-acara kampus dan bertemu orang-orang hebat. Waktu adalah berkat.? Menurut Kinsky sendiri, ia berhasil juga berkat teman-teman kampusnya. ?Saya dulu bukanlah contoh yang baik. Namun teman-teman saya setia mendukung dan mengajarkan saya untuk menjadi orang yang lebih baik. Benar bahwa pergaulan mempengaruhi karakter kita masing-masing. UPH peduli terhadap kebutuhan rohani mahasiswa,? ujarnya. Menurut Catherine, UPH mengajarkan tentang edukasi yang holistis tidak hanya secara teori tapi juga secara praktek. UPH merupakan kampus yang benar, sehingga menghasilkan komunitas benar yang menjadi berkat. Pelayanan yang dilakukan Catherine di kampus berbuah dan berdampak bagi orang lain. Jika diberikan kesempatan kedua untuk memilih universitas lagi, semua pembicara tetap mau untuk memilih UPH.
Acara Inspiring Insight ini mendapat antusiasme dari para mahasiswa baru. Pengalaman yang dibagikan sangat inspiratif. Benang merah dari pesan yang disampaikan adalah agar mahasiswa menggunakan kesempatan studi di UPH dengan sungguh-sungguh, kembangkan potensi yang Tuhan berikan dan menggunakannya sesuai passion serta panggilan masing-masing. (nn)
UPH Media Relations |