24/03/2015 Uncategorized
I felt my life was changing. I got great experiences from this program.
Untuk pertama kalinya, Business School UPH mengadakan konferensi nasional bertajuk 1st National Conference on Business, Management, and Accounting (NCBMA) dengan tema ?Menjembatani Kesenjangan antara Teori dan Praktik? pada 19 Maret 2015.
![]() Sesi pertama NCBMA 2015 berupa pemaparan dari keynote speakers
Untuk pertama kalinya, Business School UPH mengadakan konferensi nasional bertajuk 1st National Conference on Business, Management, and Accounting (NCBMA) dengan tema ?Menjembatani Kesenjangan antara Teori dan Praktik? pada 19 Maret 2015. Konferensi ini diikuti oleh 142 pemakalah, 22 peserta, dan 96 mahasiswa dari beragam institusi pendidikan di Indonesia (lihat Daftar Institusi Pemakalah).
NCBMA ke-1 ini bertujuan untuk mendorong akademisi dan praktisi untuk mempublikasikan makalah penelitian teoritis dan penelitian yang berbasis dari dunia real atau praktis. ?Hasil penelitian yang ada diharapkan dapat berkontribusi bagi praktisi dan, sebaliknya hal yang terjadi secara praktis juga dapat membantu teori sehingga dapat digunakan dalam memprediksi dan memahami fakta atau fenomena,? jelas Dr. Sabrina O. Sihombing, SE., M.Bus selaku Ketua Panitia NCBMA.
Acara diawali dengan doa oleh Grace Salim selaku Executive Director UPH Business School dan dilanjutkan dengan sambutan pembukaan oleh John Riady, B.A., MBA., JD sebagai Executive Dean UPH Business School. Dalam sambutannya, John menjelaskan banyak Business School yang gagal akibat adanya kesenjangan dalam teori dan praktik. ?Kami menginginkan bahwa mahasiswa tidak hanya belajar dalam kelas namun juga dapat merasakan ?angin? perubahan yang terjadi di dunia luar. Topik konferensi ini sangat relevan sehingga perguruan tinggi yang ada dapat bekerjasama dalam menyatukan academic dan practice,? ungkap John.
Selanjutnya, Prof. Dr.Ir. Roy H. M. Sembel, MBA dan Suwandy Lee, SE., MBA memberi Pandangan Umum mengenai topik konferensi, dipandu oleh Dr. Kim Sung Suk B.A., M.Sc. sebagai moderator.
Dalam presentasinya, Roy menyatakan bahwa kesenjangan itu ada namun harus dilihat melalui perspektif yang lebih luas untuk mengerti benar situasi yang ada; ada kesenjangan yang buruk namun ada juga yang tidak. Salah satu poin penting adalah ketika Roy membagikan pengalamannya dalam menjalani hybrid career, yaitu profesional yang bekerja sebagai akademisi dan praktisi secara bersamaan. Sesi dibawakan dengan sangat interaktif melalui isu-isu yang sedang trend disertai ilustrasi menarik.
Suwandy, yang berhasil mencapai posisi Senior Vice President di salah satu bank internasional dalam kurun waktu 7 tahun ini, sangat memotivasi para mahasiswa dan terlebih pemakalah muda untuk bisa mencapai impian setinggi mungkin. Suwandy, yang juga alumni Business School UPH, menyimpulkan bahwa universitas sejak dini harus mempersiapkan mahasiswa untuk mengkreasikan lingkungan teoritis yang mencerminkan dunia praktik yang nyata, kita juga harus menerima fakta bahwa teori dan praktis adalah dua hal berbeda, dan yang terpenting walaupun kita memiliki keahlian yang baik, pengalaman tetap menjadi indikator penting.
Selanjutnya pada Diskusi Panel dibagi menjadi dua yaitu sesi pagi dan siang, para pemakalah dibagi ke dalam 7 kelas berdasarkan topik yaitu Marketing, Akuntansi, Sumber Daya Manusia, Keuangan, dan Kewirausahaan. Mereka diberi waktu 15 menit untuk presentasi makalah dan sesi tanya jawab. Diskusi panel berakhir pada jam 4 sore dan ditutup dengan pengumuman 7 makalah terbaik (lihat tabel). (el)
![]() |