NEWS & PUBLICATION

Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) UPH Menangkan Lomba Desain Poster Deep Indonesia 2009

22/04/2009 Uncategorized

Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) UPH Menangkan Lomba Desain Poster Deep Indonesia 2009

Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan (FDTP-UPH) untuk kedua kalinya menjuarai lomba desain poster Deep Indonesia.

Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan (FDTP-UPH) untuk kedua kalinya menjuarai lomba desain poster Deep Indonesia.


Nikko Purnama Lukman                                                                            Yuvens Winatra
source: http://desaingrafisindonesia.wordpress.com

Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan (FDTP-UPH) untuk kedua kalinya menjuarai lomba desain poster Deep Indonesia. Deep Indonesia, yang diselenggarakan sejak 2008, merupakan pameran internasional yang memamerkan perkembangan situs wisata laut Indonesia dan olah raga air.

 

Dua mahasiswa DKV angkatan 2006, Yuvens Winatra dan Nikko Purnama Lukman, berhasil meraih juara tiga dan juara harapan kedua dalam ajang lomba desain poster Deep Indonesia ini. Sementara tahun lalu, dua orang mahasiswa DKV UPH angkatan 2005, Fernand Sulaiman dan Julius Tomo Ishak, juga meraih juara pertama dan ketiga dalam ajang lomba yang sama.

 

Bertemakan keharmonisan manusia dengan terumbu karang, lomba ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konservasi lingkungan hidup terutama lingkungan kelautan dan sumber daya kelautan. Sebanyak ratusan pelajar SMU dan mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Mereka yang berhasil menjadi 20 finalis terbaik mendapat kesempatan untuk memamerkan hasil karya mereka di Jakarta Convention Center pada 27 hingga 29 Maret 2009.

 

Ketua Jurusan DKV UPH, Yongky Safanayong, menyatakan pentingnya diadakan lomba seperti ini, yaitu untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya melestarikan terumbu karang demi keseimbangan ekosistem. Ia menyayangkan fakta semakin punahnya terumbu karang, terutama di Indonesia, yang sebenarnya merupakan tempat bagi sekitar 1/8 dari terumbu karang dunia. ?Indonesia memiliki terumbu karang terindah di seluruh dunia. Kini eksistensi terumbu karang di Indonesia hanya tinggal enam persen,? ungkapnya. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia sebelumnya adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan Kawasan Barat sampai Timur Indonesia.

 

Untuk itu, menurutnya, perlu adanya kesadaran penuh dari masyarakat, juga nelayan, untuk menghargai dan ikut melestarikan terumbu karang. ?Sebagai insan budaya yang bersyukur pada Tuhan, kita juga harus peduli,? ujarnya. Ia menyatakan bahwa pada dasarnya terumbu karang berperan besar dalam keseimbangan ekosistem. Jika punah, maka ekosistem laut akan labil. 

 

Sementara itu, bagi para mahasiswa, lomba ini memberikan dampak positif tersendiri. Peraih juara ketiga lomba ini, Yuvens Winatra, mengatakan tujuannya membuat poster adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat dan nelayan bahwa jika terumbu karang rusak, maka laut juga akan rusak. Peraih juara harapan kedua, Nikko Purnama Lukman, ikut menyatakan ia kini lebih peduli terhadap terancamnya keberadaan terumbu karang Indonesia. ?Ajakkan kepada masyarakat mungkin akan lebih efektif jika kita, mahasiswa, yang bergerak,? ungkapnya.

 

Salah satu finalis 20 besar lomba ini, yang juga mahasiswa DKV UPH, Salsa Soetjoadi, membenarkan pernyataan Nikko dengan menyatakan dirinya terpacu untuk berusaha lebih lagi meningkatkan kesadaran masyarakat dan nelayan untuk melindungi terumbu karang Indonesia. ?Concern soal terumbu karang perlu banget ditingkatkan, mungkin bagi nelayan perlu ada penyuluhan,? ungkapnya.

 

Dunia kini tidak hanya dihadapkan pada upaya melestarikan terumbu karang saja. Kini semakin banyak ?penyangga-penyangga? keseimbangan alam yang perlu dijaga seperti hutan, air, udara, dan masih banyak lagi. Untuk itu, Savanayong menyatakan dalam dunia pendidikan perlu adanya kampanye ekologi yang ditujukan kepada para pelajar dan mahasiswa agar mereka memiliki kesadaran untuk menjaga alam. ?Banyak yang bisa kita lakukan. Lomba ini, misalnya, bukan menjadi juara yang penting namun untuk menumbuhkan kepedulian dan partisipasi mahasiswa. Itulah yang penting,? ungkapnya.

UPH Media Relations

UPH Media Relations