Raih Dua Gelar di Kompetisi KERTAS VIII, FH UPH Kembali Buktikan Keunggulannya.

Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Nasional (KERTAS) VIII yang diselenggarakan oleh FH Universitas Hasanuddin (UNHAS) pada tanggal 7 Agustus 2024. Dalam kompetisi yang menguji pemahaman dan aplikasi hukum ini, FH UPH berhasil meraih dua gelar yakni Juara Pertama pada cabang lomba Karya Tulis Ilmiah melalui Tim Pongtiku dan Juara Ketiga pada cabang lomba Legal Opinion yang diraih oleh Kharren Hadi. 

KERTAS VIII adalah kompetisi tingkat nasional yang diikuti oleh berbagai universitas di Indonesia dengan tujuan untuk mendorong mahasiswa hukum mengembangkan pemikiran kritis dan analisis hukum terhadap isu-isu aktual. Pada tahun ini, tema utama yang diangkat adalah ‘Peran Hukum dalam Melindungi Konsumen di Era Digital’, yang mencakup berbagai sub-tema, seperti regulasi e-commerce, perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan, dan tantangan hukum lainnya di era digital. 

Kemenangan Tim Pongtiku di Kompetisi Karya Tulis Ilmiah 

Pada ajang ini, UPH diwakili oleh Tim Pongtiku yang terdiri dari Renata Luisa Kusuma (2021), Erica Manuella Gunadi (2021), dan Clarissa Felicia Hidriani (2022). Mereka berhasil meraih Juara Pertama dengan karya ilmiah yang mengkritisi program Shopee dalam menjamin keaslian produk berlabel ‘Garansi 100% Ori.’ Karya ilmiahnya berjudul “Tinjauan Hukum terhadap Prosedur dan Klausula Eksonerasi Pada Program Pemberian Label ‘Garansi 100% Ori’ Shopee” dan menyoroti ketidaksesuaian program tersebut dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 

“Kami melihat dalam praktiknya masih banyak ditemukan produk palsu dengan label ‘Garansi 100% Ori’. Melihat permasalahan tersebut, karya tulis ilmiah yang kami buat bertujuan untuk memecahkan persoalan hukum terkait risiko kerugian konsumen akibat prosedur program pemberian label ‘Garansi 100% Ori’ yang tidak dapat menjamin keaslian produk dan legalitas penggunaan klausula eksonerasi pada syarat layanan dalam program pemberian label ‘Garansi 100% Ori’ di Shopee,” ungkap Renata selaku Ketua Tim. 

Berkat karya tulis ilmiah tersebut, Tim Pongtiku berhasil meraih poin tertinggi di babak penyisihan dan memenangkan penghargaan Best Paper. Mereka kemudian melanjutkan ke babak final, di mana mereka kembali meraih poin tertinggi setelah presentasi dan sesi tanya jawab di hadapan tiga dewan juri, sehingga membawa mereka meraih Juara Pertama. 

“Selama perlombaan ini, saya belajar bagaimana membangun dinamika tim yang baik dalam waktu singkat dan mengimplementasikan ilmu hukum dalam konteks sehari-hari. Dengan mengikuti perlombaan ini kemampuan soft skills dan hard skills kami semakin diasah, serta rasa kepercayaan diri kami semakin meningkat dalam menghadapi tantangan di masa depan,” tambah Erica. 

Clarissa Felicia juga menambahkan bahwa kemenangan ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak, termasuk dosen pembimbing FH UPH, alumni, serta rekan-rekan di komunitas Business Law Student Community (BLSC). “Pengalaman ini sangat berharga, memberikan banyak pengetahuan dan keterampilan yang sangat bermanfaat,” ungkapnya. 

Keberhasilan Kharren Hadi di Kompetisi Legal Opinion 

Selain Tim Pongtiku, FH UPH juga meraih prestasi lain dalam KERTAS VIII dengan meraih Juara Ketiga di cabang lomba Legal Opinion. Prestasi ini diraih oleh Kharren Hadi, mahasiswi angkatan 2021, dengan bantuan Violen Ester Stefana dan Ekklesia Nauly sebagai Student Coach. 

Pada cabang lomba ini, tema yang diusung adalah perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan dari kejahatan siber, khususnya Phising yang sering menyebabkan kerugian pada nasabah bank. Kharren berhasil masuk hingga babak final setelah bersaing dengan 18 tim lainnya dan meraih Juara 3 setelah melalui presentasi dan sesi tanya jawab yang dilakukan secara online. 

“Lomba ini memberikan banyak ilmu baru, terutama terkait kasus phishing yang sering terjadi di masyarakat. Pengalaman ini sangat berharga dan memberikan banyak pembelajaran. Prestasi ini juga tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dosen pembimbing FH UPH, serta alumni dan pihak eksternal yang selalu mendukung saya dalam berbagai kompetisi,” ujar Kharren. 

Dukungan dari komunitas BLSC dan para alumni FH UPH seperti Inara Mahesa Chaidir, Rexi Kilian Agrifa, dan beberapa lainnya, turut berperan penting dalam keberhasilan tim delegasi ini. Pihak eksternal seperti Robert Hasan dari IABF Law Firm dan Mika Isac Kriyasa dari Dentons HPRP, serta beberapa dosen lainnya seperti Bapak Agus Budianto, Ibu Debora Pasaribu, juga memberikan kontribusi dalam mendukung prestasi ini. 

Kemenangan dan prestasi yang diraih oleh FH UPH di ajang KERTAS VIII ini merupakan bukti nyata dari dedikasi, kerja keras, dan dukungan penuh dari berbagai pihak. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama UPH, tetapi juga memperkaya pengalaman dan pengetahuan para mahasiswanya, mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin masa depan di bidang hukum.  

Fakultas Hukum UPH memperlengkapi para mahasiswa dengan serangkaian keterampilan hukum yang dipadukan dengan integritas pribadi yang kuat untuk meraih keberhasilan dalam berbagai profesi hukum, baik di lingkup nasional maupun global. Kurikulum FH UPH didasarkan pada landasan hukum nasional dan internasional yang kokoh serta riset terkait, agar mahasiswa mampu menguasai pengetahuan hukum dan memiliki kemampuan memecahkan masalah. FH UPH juga selalu memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi baik melalui kegiatan di dalam maupun di luar kelas. 

Dengan terus mengembangkan kemampuan akademis dan soft skills, mahasiswa FH UPH diharapkan mampu menjadi profesional unggul dengan karakter takut akan Tuhan, kompeten, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.