Databoks Goes to Campus UPH: Edukasi Keselamatan Berkendara bagi Mahasiswa UPH Bersama Bridgestone Indonesia.

Dalam era modern dengan mobilitas yang semakin tinggi, keselamatan berkendara menjadi isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius. Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Bareskrim Polri, ada 953.580 kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang dilaporkan sepanjang 2023. Sebagian besar pengemudi yang mengalami kecelakaan berstatus sebagai lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setara, dengan jumlah mencapai 686.520 orang. Data tersebut juga menunjukkan bahwa faktor manusia merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan di jalan raya. 

Melihat hal ini, Databoks Goes to Campus, sebuah acara kolaborasi antara Katadata dan Bridgestone Indonesia, mengadakan talkshow dengan tema “Driving into a Safer Tomorrow: Keselamatan dan Inovasi Berkendara” di UPH Kampus Lippo Village, Karawaci, Tangerang, pada Selasa, 5 November 2024. Acara ini menghadirkan para pakar untuk berbagi pengetahuan mengenai keselamatan berkendara dan perawatan kendaraan, terutama dalam hal perawatan ban; serta diikuti lebih dari 150 mahasiswa/i UPH. 

Databoks sendiri merupakan portal media yang berfokus pada data statistik, bagian dari Katadata—sebuah perusahaan riset dan media daring (katadata.co.id) yang telah berdiri sejak tahun 2012. 

Junius Hardy, S.T., M.T., M.A., selaku Director of Student Development and Alumni Engagement (SDAE) UPH, dalam sambutannya mengatakan bahwa UPH sangat antusias dengan adanya kolaborasi ini. Menurut Junius, pemahaman tentang keselamatan berkendara ini tidak hanya penting bagi mahasiswa, tetapi juga bagi staf dan dosen. Ia juga memandang kehadiran Katadata melalui Databoks memberikan nilai tambah dengan data-data yang disajikan. Data ini bukan hanya berguna untuk memahami kondisi dan risiko dalam berkendara, tetapi juga sebagai bekal untuk berinovasi dan penelitian. 

“Semoga dengan adanya acara ini dapat membentuk kita semua menjadi seseorang yang benar-benar terdidik dan membawa perubahan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga berdampak kepada orang lain,” kata Junius. 

Respati Bayu Aji, Head of Human Resources and General Affairs di Bridgestone Indonesia, menyatakan bahwa ban adalah salah satu komponen paling penting dari mobil. Karena itu, Bridgestone Indonesia merasa bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Salah satu upayanya adalah melalui kegiatan ini, dengan harapan bahwa pemahaman peserta tentang pentingnya pemeliharaan ban yang baik akan semakin meningkat. Menurutnya, pemeliharaan ban yang optimal memiliki dampak langsung pada keselamatan pengemudi dan penumpang. 

Fakhridho Susrahadiansyah selaku Sr. VP Katadata Insight Center, mengatakan bahwa data sangat penting dalam memberikan edukasi kepada publik. Ia berharap, inisiatif seperti ini dapat terus berlanjut, terutama untuk mengedukasi generasi muda akan pentingnya data dalam pengambilan keputusan. Fakhridho menjelaskan, Katadata sebagai media berbasis data, berkomitmen untuk memerangi hoax dan misinformasi. Layanan Databoks juga dihadirkan sebagai platform yang menyediakan data langganan dan dapat menjadi rujukan bagi kalangan akademisi dalam melakukan riset dan inovasi.  

Mengajak mahasiswa menjadi agent of change untuk keselamatan berkendara 

Dalam sesi talkshow, Jamalianuri selaku Manager Databoks by Katadata, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam mempromosikan budaya berkendara yang aman. Ia juga mengingatkan agar pengendara selalu memastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan baik sebelum mengemudi.  

“Semoga teman-teman di sini dapat menjadi agent of change. Ayo kita mitigasi risiko berkendara dan meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas. Jadi, pastikan kalau kita berkendara itu dalam kondisi yang sehat, baik mental maupun fisik. Jika kondisi mental maupun fisik kita sedang tidak baik, jangan berkendara dulu,” pesannya. 

Kedewasaan dalam berkendara 

Hadir Rifat Sungkar, seorang Professional Rally Driver juga turut memberikan pandangannya. Menurutnya, penetapan usia 18 tahun sebagai syarat untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM) bukan hanya didasarkan pada faktor fisik. Pada usia ini, seseorang dianggap telah memiliki kematangan dalam berpikir, membuat keputusan, dan bertindak. Rifat juga menyoroti manajemen waktu sebagai salah satu kunci dalam mengemudi yang aman. Banyak pengemudi yang sering terburu-buru menyalahkan waktu. Padahal, lanjut Rifat, kendala utamanya justru terletak pada kurangnya kedewasaan dalam mengelola waktu.  

“Berkendara di jalan raya bukanlah ajang untuk berkompetisi, jadi tidak perlu tergesa-gesa. Salah satu tanda kedewasaan diri adalah memiliki manajemen waktu yang baik. Dengan pengaturan waktu yang tepat dan tanpa rasa terburu-buru, kita bisa berkendara dengan baik, aman dan nyaman,” jelas Rifat. 

Rifat juga membagikan tips mempersiapkan kendaraan sebelum berkendara dengan metode POWERS, yang mencakup pemeriksaan surat-surat kendaraan (Paper), oli (Oil), air (Water), kelistrikan (Electrical), ban (Rubber), serta peralatan keselamatan seperti dongkrak dan lain sebagainya (Safety). Persiapan yang teliti menurutnya adalah kunci dalam perjalanan yang aman dan lancar. 

Pentingnya merawat ban 

Sementara itu Ahmad Nuril Mujahidin selaku OE Technical Service Manager Bridgestone Indonesia, memperkenalkan konsep SMART dalam merawat ban. Ahmad menjelaskan bahwa langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah memilih ban yang tepat (Selection). Menurutnya, banyak pengendara yang kurang memahami bahwa setiap jenis ban dirancang untuk kebutuhan tertentu. Oleh karena itu, Bridgestone menawarkan beragam varian ban yang disesuaikan dengan kondisi dan jenis kendaraan. 

Langkah selanjutnya adalah memastikan perawatan ban (Maintenance) secara rutin, idealnya setiap dua minggu sekali, termasuk mengisi angin dengan nitrogen untuk menjaga tekanan tetap stabil. Ahmad juga menekankan pentingnya penyelarasan roda (Alignment), yang sebaiknya dilakukan setiap enam bulan. Selain itu, ban perlu diputar atau dirotasi (Rotation) secara berkala agar tingkat keausan merata di seluruh permukaan, sehingga umur ban lebih panjang dan performanya terjaga. Terakhir, Ahmad mengingatkan untuk memantau kedalaman kembang ban (Track), karena kembang yang terlalu tipis menunjukkan bahwa ban sudah harus diganti. 

Lebih lanjut Krishna Arie Prasetya selaku Head KatadataOto, menekankan pentingnya perhatian terhadap budaya keselamatan berkendara di Indonesia. Ia mengajak para mahasiswa untuk melakukan introspeksi atas pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi di sekitar mereka. Melalui peran Katadata sebagai media, pihaknya berupaya memberikan edukasi berkelanjutan tentang pentingnya keselamatan berkendara. Upaya ini diwujudkan dengan menyajikan pemberitaan yang berbasis data akurat dan terpercaya. 

Cek & Balancing Ban Gratis 

Selain menggelar talkshow, Katadata dan Bridgestone juga menghadirkan layanan Cek & Balancing Ban gratis di Area Parkir Gedung D UPH. Layanan ini terbuka bagi mahasiswa, dosen, dan staf UPH, yang bertujuan untuk memastikan kondisi ban mobil tetap optimal demi keselamatan dan kenyamanan berkendara. Manfaat dari Cek & Balancing Ban ini juga dapat meningkatkan kestabilan kendaraan dan memperpanjang umur pakai ban. 

Seluruh rangkaian acara Databoks Goes to Campus di UPH ini telah memberikan edukasi tentang teknik berkendara yang aman, pentingnya pemahaman seputar performa ban, dan juga sekaligus menyoroti pentingnya pemahaman data dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kolaborasi bersama Katadata dan Bridgestone Indonesia, UPH berkomitmen untuk terus mendorong para mahasiswa menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan dampak positif, termasuk dalam meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara. 

UPH terus berkomitmen menghadirkan pendidikan holistik yang unggul untuk mempersiapkan mahasiswanya menjadi pemimpin masa depan yang takut akan Tuhan, profesional, dan membawa dampak positif bagi masyarakat luas.