Elsa Finelia Kumagap: Memahami Budaya dan Hukum Korea Melalui Program Pertukaran Pelajar.

Pertukaran pelajar merupakan salah satu cara efektif bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan dan pengalaman internasional. Melalui program ini, mahasiswa dapat belajar di luar negeri, mengeksplorasi budaya baru, serta mengembangkan keterampilan akademis dan sosial. Hal inilah yang dirasakan oleh Elsa Finelia Kumagap, seorang mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2021, yang berkesempatan untuk mengikuti Outbound Student Mobility Program di Handong Global University (HGU), Pohang, Republik Korea periode Februari sampai Juni 2024. Program ini memberikan kesempatan baginya untuk belajar di lingkungan internasional, memahami budaya Korea, dan memperluas jejaring global.  

Republik Korea memiliki daya tarik tersendiri bagi Elsa. Selain dikenal sebagai pusat budaya populer melalui K-pop dan K-drama, negara ini juga memiliki sistem pendidikan yang maju dan lingkungan akademik yang terbuka bagi mahasiswa internasional. Bagi Elsa, kesempatan untuk mempelajari langsung sistem hukum dan budaya Korea adalah sebuah peluang yang tidak bisa dilewatkan. Selain itu, ia juga mendapatkan jaminan bahwa mata kuliah yang diambil di Korea akan dikonversi, sehingga kelulusannya di UPH tidak tertunda. 

“Saya merasa beruntung bisa mengikuti program ini. Selain bisa belajar sistem hukum mereka, saya juga bisa langsung merasakan kehidupan dan budaya sehari-hari di sana. Sebelum keberangkatan, ada beberapa kali kunjungan dari teman-teman HGU. Kami berkenalan dan mereka memberi saya gambaran yang lebih jelas tentang apa yang akan saya hadapi. Ini membuat saya lebih percaya diri dan semakin bersemangat untuk menjelajahi pengalaman baru di sana,” ujar Elsa. 

Untuk bisa mengikuti program ini, Elsa harus melalui beberapa tahap seleksi, mulai dari seleksi di tingkat fakultas hingga pengurusan dokumen administrasi. Ia juga harus menyusun konversi mata kuliah agar kredit yang diambil di HGU bisa disesuaikan dengan kurikulum UPH. Dalam proses ini, Elsa mendapatkan dukungan penuh dari Global Partnerships & International Office (GPIO) UPH, yang selalu siap membantu dalam setiap tahapan persiapan. 

“GPIO dan FH UPH sangat membantu, baik sebelum keberangkatan maupun selama saya berada di Korea. Mereka memastikan bahwa saya mendapatkan semua informasi yang saya butuhkan dan terus mendampingi sepanjang program berlangsung,” kata Elsa. 

Pengalaman di Korea: Belajar dan Beradaptasi 

Selama satu semester di HGU, Elsa mengambil beberapa mata kuliah, salah satunya adalah Korean Law & Legal System. Mata kuliah ini memberikan Elsa wawasan baru tentang sistem hukum Korea serta latar belakang sejarah dan perkembangannya. Menurut Elsa, pengalaman belajar ini sangat berharga karena memperkaya pemahamannya tentang sistem hukum global. 

Selain mendapatkan pengalaman akademis, Elsa juga belajar banyak dari interaksi sosial selama berada di Korea. Sebelum mengikuti program ini, pemahaman Elsa tentang Korea sebagian besar berasal dari media populer, seperti K-Drama dan K-pop. Namun, setelah tinggal di sana, ia menyadari bahwa budaya Korea jauh lebih kaya dan beragam daripada yang ia bayangkan. Dari tarian tradisional, makanan tradisional, hingga genre musik khas, Elsa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan dan budaya Korea. 

Elsa juga merasa ia cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya di Republic Korea. Salah satu hal yang memudahkan adaptasi Elsa di HGU adalah adanya kelompok Saenegi. Kelompok ini bertugas membantu mahasiswa internasional menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus, mulai dari mengurus dokumen hingga mengenalkan budaya setempat. Program ini mirip dengan program mentoring di UPH, yang juga membantu mahasiswa baru agar lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan akademis dan sosial kampus. 

Relasi Multikultural dan Pengalaman Berharga 

Di HGU, selain mahasiswa lokal, terdapat banyak mahasiswa internasional dari berbagai latar belakang budaya. Hal ini menjadi pengalaman yang paling berkesan dan membuka kesempatan baginya untuk belajar tentang multikulturalisme secara langsung. 

“Interaksi dengan teman-teman dari berbagai negara memberikan banyak perspektif baru. Diskusi di kelas menjadi lebih kaya karena banyak sudut pandang yang berbeda. Ini adalah salah satu hal paling berharga yang saya dapatkan dari program ini,” ungkap Elsa. 

Elsa juga menekankan bahwa lingkungan di HGU sangat ramah dan mendukung mahasiswa internasional. Baik mahasiswa pertukaran maupun mahasiswa lokal, semuanya mendapatkan dukungan penuh dari pihak kampus untuk beradaptasi dengan baik. Elsa berharap pengalaman ini dapat memperluas wawasan, menambah relasi, dan membantu pengembangan dirinya di masa depan. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman akademis, tetapi juga membekalinya dengan kemampuan untuk berinteraksi di lingkungan multikultural dan menghadapi tantangan global. 

“Setiap program pertukaran pelajar yang saya jalani memberikan pelajaran tersendiri. Harapan saya, pengalaman di HGU ini bisa mendukung saya dalam pengembangan diri dan karier saya ke depan,” ujar Elsa. 

Dengan segala pengalaman yang didapat selama mengikuti Outbound Student Mobility Program di HGU, Elsa telah membuktikan bahwa kesempatan belajar di luar negeri tidak hanya memperkaya pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk pribadi yang lebih siap menghadapi tantangan global.  

UPH senantiasa mendukung mahasiswanya dalam meraih peluang internasional, memberikan mereka kesempatan untuk mendapatkan wawasan global dan keterampilan yang relevan di dunia yang semakin terhubung, sehingga melahirkan lulusan takut akan Tuhan, kompeten, dan berdampak bagi masyarakat.