NEWS & PUBLICATION

UPH Alumni Business Talk: ?Business Start Up?

17/06/2015 Uncategorized

UPH Alumni Business Talk: ?Business Start Up?

Apa yang muncul di benak Anda ketika ditanya mengenai Startup? Independen, kreatif, inovasi, entrepreneur dan lainnya, tercetus saat mendefinisikan Startup.

Grup foto Alumni Business Talk di Hong Kong Cafe, Jakarta Pusat

 

 

 

Apa yang muncul di benak Anda ketika ditanya mengenai Startup? Independen, kreatif, inovasi, entrepreneur dan lainnya, tercetus saat mendefinisikan Startup. Begitu pula aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh mereka yang bergelut di bisnis startup seperti product and people, market and monetization, operation and organization, finance and funding, dan topik menarik lainnya untuk dibahas oleh para pebisnis pemula.  Diskusi seputar Business Start Up ini menjadi tema pada UPH Alumni Business Talk, yang dihadiri 33 alumni pada 12 Juni 2015 di Hongkong Caf?, Jakarta Pusat dengan menghadirkan Vanessa Ariesca Setiawan (Managing Director Sunny Side Up Resto, Alumni HI 2007), Andy Djojo Budiman (Co-founder PT. Sterling Tulus Cemerlang, Alumni MM 2004), Yossa Setiadi (Owner www.BawangSoy.com, Alumni Ilkom 2003), dan Budi Legowo (VP for External Relations and Business Development UPH) serta dipandu oleh Marvin Joseph Kolibonso (Startup Leader & Distribution Center Manager, Alumni Teknik Industri 2004).

 

 

Acara yang dikemas dalam bentuk talkshow ini berlangsung santai namun penuh dengan ilmu praktis yang sangat aplikatif di dunia bisnis, khususnya pengusaha yang baru saja meniti karir di dunia bisnis. Sesi kali ini khusus membahas mengenai product & people. Menurut Nursari Dewi Lugito (Director Alumni and Corporate Relations UPH), acara UPH Alumni Business Talk ini akan dibuat berseri dan dalam sesi berikutnya akan membahas topik menarik lainnya.

 

 

 
(ki-ka) Vanessa Ariesca Setiawan, Budi Legowo, Andy Djojo Budiman, Yossa Setiadi, Marvin Joseph Kolibonso
 
Suasana Alumni Business Talk di Hongkong Cafe
 

 

 

Dalam memulai usaha, menurut Andy, yang berpengalaman 24 tahun sebagai profesional dalam Information Technology (IT), latar belakang pengalaman sangat penting dalam melihat potensi pasar. ?Pengalaman saya berkecimpung dalam bidang IT memberikan banyak informasi di lapangan yang saat itu sedang membutuhkan data. Situasi ini saya jadikan sebagai peluang untuk masuk ke usaha IT Solution,? papar Andy yang usahanya bisa bertahan hingga sekarang, bahkan berhasil menjadi SAP Partner Indonesia. Sedangkan menurut Vanessa, yang sukses dengan bisnis Food & Beverage (F&B) menyatakan bahwa spesifikasi produk itu penting untuk unggul dalam pasar.

 

Setelah memulai bisnis, maka harus dipikirkan strategi untuk penetrasi pasar. Dalam tahap ini para narasumber sepakat bahwa kemampuan untuk dapat melihat produk apa yang dapat memberikan nilai tambah pada target market, menjadi poin yang sangat penting. ?Kalau tidak, market share kita dapat direbut oleh kompetitor dengan produk sama/mirip, namun memiliki nilai tambah yang lebih kuat,? tegas Budi.

 

Selain itu, merupakan hal yang lumrah bagi para startup untuk trial dan error. Terkait dengan hal ini, Yossa, yang memulai usahanya dari nol dan hingga sekarang berhasil memiliki enam jenis usaha kreatif mengatakan bahwa kita tidak perlu melakukan kesalahan, tetapi kita bisa belajar dari kesalahan orang lain. ?Kita harus research dulu cari tahu apa produk yang dibuat, cari ide yang bakal disukai orang,? tambah Vanessa.

 

Pembahasan tentang product dilanjutkan dengan pembahasan tentang people. Budi menjelaskan, chemistry dengan partner lebih penting daripada complementary skills. Andy pun memberi poin inspiratif, ?If you have strong partner, maka itu baik. Ingat! Kita bukan pemilik usaha kita sendiri, melainkan kita hanyalah pengelola akan apa yang diberikan Tuhan bagi kita,? jelas Andy. Dalam mencari partner yang sesuai dalam bekerja, menurut Yossa, adalah dengan mengetahui model bisnis dan style mereka yang dapat dilihat melalui berbagai cara, misalnya bagaimana cara dia berinteraksi di sosial media.

 

 

 
 

 

 

Terakhir, masing-masing pembicara menutup dengan memberi kata motivasi. Salah satunya, Andy mengatakan bahwa definisi sukses adalah saat kita sudah menjadi berkat bagi orang lain. Ia mengutip John Maxwell, ?Temukan tujuan hidupmu, terus maksimalkan potensimu, taburkan benih pada orang lain,? tutup Andy.

 

Setelah sesi talkshow berakhir, beberapa alumni menanyakan beberapa pertanyaan sesuai dengan pekerjaan atau bisnis yang sedang dikerjakan. Diikuti dengan pembagian door prize dan makan malam. Para alumni senang dapat berkumpul bersama sambil bernostalgia dan membangun relasi antar alumni. (el)

 

 

Berikut testimoni alumni yang hadir:

 

 

Mira Chandra, DKV 2008 ? Advertising Expertise

?Overall oke. Banyak buka insight juga terutama saya dengan latar belakang finance dan entrepreneurship yang kurang sehingga tertarik untuk startup bisnis juga. Speaker, audience, ambience oke!? 

 

Petrus Rezi Bawono, Hotel 2009 ?Pengusaha Makanan & MT di Bank Asing Jepang

?Hal ini sesuai ekspektasi saya dan terinspirasi. Pembicaranya benar-benar praktisi dan entrepreneur. Acara ini memberi saya ide, tips, dan trik bagaimana hire people, minimize turnover. Sesi berikutnya pasti saya akan ikut karena akan membahas financing dan operation.

 


 

 

 

UPH Media Relations