NEWS & PUBLICATION

Arsitektur Bukan Hanya ?Olah Ruang?, Tetapi Juga Operasi ?Membuat Tempat?

04/07/2012 Uncategorized

Arsitektur Bukan Hanya ?Olah Ruang?, Tetapi Juga Operasi ?Membuat Tempat?

arsitek harus melihat lebih jauh dan melampaui pemahaman bahwa arsitektur bukan hanya ?olah ruang? (articulation of space) namun sebuah operasi ?membuat tempat? (place making).

Arsitektur punya keterbatasan, karena pada akhirnya ia menyentuh/ menyapa/ menyampaikan pesannya kepada para pengguna dan pengamatnya melalui hal-hal praktis; melalui elemen titik, garis, bidang atau lantai, kolom, dan atap. Dari hal-hal praktis inilah kemudian muncul makna jika dipahami oleh penggunanya. Oleh karena itu arsitek harus melihat lebih jauh dan melampaui pemahaman bahwa arsitektur bukan hanya ?olah ruang? (articulation of space) namun sebuah operasi ?membuat tempat? (place making).

 

 


Pameran ‘Place’ diadakan pada minggu pertama

Place adalah sebuah titik pada ruang yang terdefinisikan dari hadirnya manusia berkegiatan. Arsitek, melalui kepekaan dan daya sensitifnya, membaca lapisan rajutan-rajutan teks dari ruang sebagai potensi hadirnya sebuah tempat, serta memberdayakan material untuk mengungkap, mengartikulasi, dan mengkomposisi lapisan rajutan teks menjadi sebuah tempat.

 

Pameran place akan memamerkan karya arsitektur dari 5 studio berbeda untuk menunjukkan betapa sederhana atau kompleksnya terbacanya lapisan rajutan teks tersebut mempengaruhi arsitektur yang hadir. Ada banyak hal yang mempengaruhi arsitektur, di antaranya kenangan atau kecintaan akan sebuah tempat, kondisi iklim atau geografis, serta lapisan sosial ekonomi politik.

 

Making adalah persoalan memindahkan apa yang ada di pikiran menjadi nyata pada dunia indera. Untuk menjembatani apa yang ada di pikiran ke dunia indera, dibutuhkan medium yaitu scale model.

 

Pameran making akan memamerkan karya dari 3 studio berbeda untuk menunjukkan 2 peran sebuah model, yaitu penengah antara pikiran dan dunia, serta sebagai alat ukur untuk mengetahui berbagai peluang yang tak terpikirkan sebelumnya. Scale model mendemonstrasikan sejauh mana pemikiran dan pemahaman mahasiswa dalam menggunakan metode analog dan digital, memahami material dan konstruksi, serta bentuk dan fungsi. Tiga studio yang berbeda ini menunjukkan kesatuan kronologis cara berpikir dalam membuat.

 


Pameran ‘Making’ akan diadakan pada minggu kedua

 

?place.MAKING? adalah proses yang mengandalkan kepekaan terhadap sesuatu yang abstrak dan kongkrit, serta kemampuan untuk melakukan translasi dari ranah abstrak ke kongkrit. Pameran place.MAKING ini merupakan pameran terbuka kedua yang diselenggarakan di luar UPH, terdiri dari 2 pameran yang disusun secara naratif tentang bagaimana pendekatan pendidikan arsitektur di UPH mendemonstrasikan pemahaman tersebut. Pameran pertama diselenggarakan pada tahun 2009 di Mal Grand Indonesia, sebagai bagian dari Jakarta Architeture Triennalle. Pameran terbuka kedua ini juga hendak menunjukan perkembangan dari proses pembelajaran di jurusan arsitektur sendiri.

 

Pameran ini akan berlangsung selama 2 minggu, dimulai dari Sabtu, 7 Juli 2012 hingga Minggu, 22 Juli 2012 bertempat di Dia.lo.gue Artspace, Jln. Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan. Pameran ?place? akan membuka kegiatan pameran ini yang akan dilanjutkan secara simultan dengan pameran ?MAKING? pada minggu kedua. Tidak hanya pameran, place.MAKING juga akan diramaikan dengan diskusi dan seminar yang menarik mengenai dunia arsitektur, seperti seminar dengan pembicara pakar lingkungan Bian Poen, serta diskusi dengan Kepala Bapeda dan Bupati Kep. Seribu. (ft)

UPH Media Relations