07/06/2018 Uncategorized
Dalam acara wisuda Universitas Pelita Harapan (UPH) XXXIII di hari kedua, tanggal 2 Juni 2018 di gedung grand chapel UPH, Dr. (HC) Mochtar Riady menyampaikan pesan kepada para winisuda.
![]() |
|||
Dalam acara wisuda Universitas Pelita Harapan (UPH) XXXIII di hari kedua, tanggal 2 Juni 2018 di gedung grand chapel UPH, Dr. (HC) Mochtar Riady menyampaikan pesan kepada para winisuda. Wisuda hari kedua ini diperuntukkan kepada lulusan dari program studi Kedokteran, MMRS, Sistem dan Teknik Informatika, Sistem Komputer, Psikologi, Arsitektur, DKV, Desain Interior, Ilmu Keperawatan serta Seni Musik.
Memenuhi tanggung jawab menjadi pesan utama yang ia sampaikan kepada para winisuda. Ia mengingatkan di balik status yang melekat para setiap winisuda ada kewajiban.
?Jadi, jika kita menuntut suatu status tetapi tidak memikirkan kewajiban maka kita adalah orang yang tidak berguna. Kalian harus memikirkan tanggung jawab peran kalian. Kita harus bisa meningkatkan kemampuan bangsa Indonesia untuk bersaing dan menjadi jaya, yang penting adalah kalian mempunyai gelar sarjana dan di balik status itu harus ada tanggung jawab,? tegasnya.
Dr. (HC) Mochtar menceritakan perkembangan cara hidup manusia dari jaman ke jaman, sebagai gambaran betapa perubahan yang terjadi sangat pesat. diawali dengan cara hidup yang konvensional hingga berbagai penemuan yang mengubah banyak aspek kehidupan manusia, seperti penemuan tenaga listrik, hingga penemuan tenaga mikro elektronik. Hal tersebut disampaikan untuk mendorong para lulusan UPH lebih semangat menjalani perannya dalam kehidupan nyata.
?Produk life cycle cepat hilangnya yang berarti kita dituntut terus berkembang,? tegasnya.
Kemudian diberikan contoh dari Alibaba yang dimana perusahaan tersebut membangun pasar digital untuk melayani seluruh lapisan masyarakat. Ditekankan juga bahwa teknologi digital harus masuk desa, jika tidak bisa maka digital tidak ada manfaat bagi rakyat.
Kemiskinan dikemukakan juga menjadi masalah yang ada di Indonesia, ?Penyebab kemiskinan banyak tetapi salah satu yang paling penting adalah perdagangan. Petani menjual harus pakai banyak penengah untuk menjual barang sebaliknya petani juga membeli barang dari banyak penengah sehingga harga jual rendah dan harga beli mahal. Kemiskinan petani terjadi seperti itu, pembangunan digital pasar masuk ke desa sangat penting, jika tidak bisa menggunakan digital maka cost akan semakin tinggi dan harga mahal yang akan merugikan masyarakat,? papar Dr. (HC) Mochtar.
Secara khusus kepada lulusan Fakultas Kedokteran UPH, ia mengingatkan harus mengerti cara dokter menggunakan ilmu untuk membantu orang banyak.
?Saya dalah anak yang paling tidak beruntung, saya dilahirkan di Batu dan dibesarkan di Malang, waktu usia 7 bulan kakek meninggal, usia 7 tahun nenek yang meninggal, waktu usia 9 tahun ibu meninggal dunia, 2 tahun kemudian 3 adik meninggal hanya karena di Batu tidak ada rumah sakit dan dokter. Maka kedokteran harusnya masuk desa dan memikirkan orang banyak,? himbaunya.
Pesan yang disampaikan oleh Dr. (HC) Mochtar memiliki pesan moral yang dalam, dimana sebagai lulusan UPH, para lulusan harus mengerti tentang tanggung jawab dan perannya sebagai rakyat Indonesia dan bersikap humanis kepada sesama manusia. (dl/rh) |
|||
|
|||
UPH Media Relations
|
|||