09/10/2013 Uncategorized
Simposium Internasional ini menghadirkan sederetan pemangku kepentingan mulai dari Mahkamah Konstitusi, penyelenggara pemilu, hingga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), yakni Prof. Mahfud MD (Mantan Ketua MK), Husni Kamil Manik (Ketua KPU), dan Dr. Muhammad
|
||
|
||
Hadir pula Penasihat UPH Prof. Adrianus Mooy, Dekan FH UPH Prof. Bintan Saragih, Direktur Fakultas Hukum Susi Susantijo, dan Direktur Pusaka FH UPH Dr. Jamin Ginting. ?Pendidikan sebagai upaya pembangunan sepenuhnya,? kata Prof. Adrianus Mooy menanggapi korupsi yang sekarang ini semakin sulit untuk diprediksi. Untuk itu, UPH mendidik mahasiswanya dengan berlandaskan 3 pilarnya yaitu pengetahuan, iman, dan karakter.
|
||
|
||
Disamping itu, untuk mewujudkan pemilu yang bebas korupsi dan kecurangan, Ketua Bawaslu Dr. Muhammad menganggap integritas adalah suatu hal yang penting. Namun pengetesan integritas tidak dapat dilakukan. ?Saya kira lembaga manapun juga tidak bisa mengetes integritas, karena integritas itu hanya bisa dites dan dikawal oleh yang punya integritas itu sendiri,? ujar Dr. Muhammad.
Sementara itu, Ketua KPU Husni Kamil Manik, memaparkan upaya KPU dalam berbenah dan menerapkan berbagai sistem baru untuk mencegah tindakan curang dan mengurangi serta bahkan mengupayakan bebas korupsi untuk pemilihan presiden 2014 mendatang.
Simposium internasional ini diadakan selama dua hari (7-8 Oktober 2013) dan dikemas dalam bentuk talkshow, seminar, dan call for paper. (ym)
|
||
UPH Media Relations
|