NEWS & PUBLICATION

Kontribusi Dunia Akademik dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global

07/10/2013 Uncategorized

Kontribusi Dunia Akademik dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global

ntuk lebih memahami keadaan ekonomi serta solusi pemecahannya, Business School UPH mengundang Professor Bernard Yeung (Dekan NUS Business School dan dosen dari Stephen Riady) untuk memberikan kuliah umum

img 4923
John Riady (Dekan Eksekutif Fakultas Bisnis) sebagai pembawa acara dan Prof. Bernard Yeung (Dekan NUS Business School) sebagai pembicara dalam kuliah umum ?The Long Term: Investment, Human Capital and Values: The Role of Government and Universities?
 
 

Akibat jatuhnya ekonomi Eropa serta ditutupnya Pemerintahan AS baru-baru ini, kejatuhan ekonomi global semakin terlihat nyata. Dengan kondisi ekonomi internasional yang terus memburuk, bagaimana hal ini berdampak di Asia? Apakah ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan ini? Untuk lebih memahami keadaan ekonomi serta solusi pemecahannya, Business School UPH mengundang Professor Bernard Yeung (Dekan NUS Business School dan dosen dari Stephen Riady) untuk memberikan kuliah umum yang dihadiri sekitar 80 mahasiswa serta staff dari Business School.

 

Seminar yang berjudul ?The Long Term: Investment, Human Capital and Values: The Role of Government and Universities? (Jangka Panjang: Investasi, Sumberdaya Manusia dan Nilai: Peran Pemerintah dan Universitas) dibuka dengan penjelasan keadaan pemerintah dan ekonomi dari Eropa.

 

Krisis Ekonomi Eropa (Euro Crisis) yang melanda negara-negara di Eropa pada akhir tahun 2009 disebabkan oleh beberapa gabungan faktor seperti ketidakmampuan pemerintah membayar hutang-hutang dan pemberian kredit yang terlalu mudah. Menurut Prof. Bernard, salah satu kesalahan pemerintah negara-negara Eropa adalah karena terlalu memanjakan penduduknya sehingga pemerintah memiliki pengeluaran yang terlalu besar. Hal ini semakin diperburuk dengan tidak adanya investasi serta simpanan ketika hutang-hutang tersebut harus dibayar.

 

img 4928
Prof. Bernard menjelaskan krisis ekonomi Eropa

 

Selanjutnya, Prof. Bernard membahas runtuhnya Ekonomi di Amerika Serikat yang akhirnya mengakibatkan tutupnya Pemerintah AS baru-baru ini. Tutupnya pemerintahan AS juga disebabkan pengeluaran yang terlalu besar dan hutang yang terus menunggak. Penyebabnya datang dari berbagai sektor seperti kredit perumahan yang terlalu banyak diberikan, pajak negara yang dihabiskan untuk dana perang melawan teroris serta program kesehatan Obama yang menelan cukup banyak dana. Prof. Bernard menyoroti masalah kredit rumah yang salah sasaran karena apa yang diperlukan penduduk adalah pendidikan, bukan rumah. Begitupula dengan program kesehatan Obama yang diakui Prof. Bernard merupakan program yang sangat bagus namun sayangnya dicetuskan di waktu yang salah yaitu saat Pemerintah AS tidak memiliki dana yang cukup.

 

Eropa dan Amerika memiliki masalah yang kurang lebih sama yaitu terlalu memberikan banyak bantuan terhadap penduduk sehingga menyedot dana simpanan pemerintah sampai hampir habis. Hal ini mengakibatkan pemerintah terus meminjam, meningkatnya hutang dan berakhir pada resesi ekonomi di mana penduduk tidak dapat membayar pajak. Pemerintah akhirnya kehilangan otoritas dan kepemimpinannya.

 

Lalu bagaimana dengan negara-negara di Asia? Prof. Bernard menjelaskan Asia memiliki daya investasi dan penyimpanan yang cukup kuat sehingga perkembangan di Asia cukup pesat dibandingkan dengan Eropa dan Amerika. Namun, perkembangan ini membawa dampak negatif terhadap penduduk. Perkembangan ini menuntut penduduknya bekerja lebih keras sehingga mengakibatkan stress dan kesehatan kondisi yang buruk ? akhirnya inovasi dari penduduk menjadi sangat minim. Prof. Bernard menambahkan, negara yang berhasil mengatasi masalah ini adalah AS di masa ketika masih negara yang berkembang. Masalah yang melanda AS ketika masa itu adalah pekerja di bawah umur serta banyaknya anak-anak yang malnutrisi. Setelah berhasil mengatasi masalah ini, AS mengalami perkembangan yang sangat pesat.
 
 

Melihat kejatuhan Eropa, AS yang kehilangan perkembangannya, serta beban yang dialami Asia, bagaimana agar bisa bertahan di ketidakstabilan ekonomi? Prof. Bernard mengatakan kita perlu menjadi pragmatis ? memulai dari apa yang sudah kita punya; bagaimana memperkuat penduduk untuk melakukan hal yang tepat. Pemerintah pun juga harus mengambil bagian untuk mempertahankan otoritas nilai moral dan bekerjasama dengan universitas yang berperan untuk mengembangkan nilai-nilai moral. Selain itu, menurutnya peradaban penduduk yang maju dikarenakan dukungan dari institusi pendidikan yang tinggi seperti contohnya AS yang memiliki banyak universitas ternama.

 

Dengan peran universitas sebagai pengembang nilai moral mahasiswa dan penentu masa depan suatu negara, Prof. Bernard menambahkan, ?Kalian adalah masa depan dunia. Belajarlah agar menjadi orang yang dapat membantu menciptakan dunia yang lebih baik.? Sebelum menutup kuliahnya, Prof. Bernard memberikan nasihat untuk menjadi entrepreneur yang sukses, ?Selalu ingin tahu, selalu bertanya dan jangan menjadikan uang sebagai tujuan utama karena entrepreneur yang sukses adalah mereka yang menciptakan perbedaan di dunia.? (lau)

 
img 4934
John Riady memberikan cindera mata untuk Prof. Bernard Yeung
 
img 4935 Tamu NUS Business School dengan John Riady (UPH)
 
 
UPH Media Relations