Professor Margaret percaya bahwa gabungan kedua kurikulum ini dapat menghasilkan pendidikan yang lebih baik, ?UPH memiliki pendidikan yang berkualitas serta kapasitas untuk kurikulum internasional RMIT”
![]() ![]() Suasana Ramah Tamah RMIT
|
||
Bertempat di Hotel Aryaduta Jakarta, Vice Chancellor and President of RMIT (Royal Melbourne Institute of Technology) University ? Professor Margaret Gardner AO mengadakan acara ramah tamah dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) serta pihak-pihak yang terkait akan keterlibatan RMIT dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam acara ini, Professor Margaret menjelaskan kontribusi RMIT, baik untuk sekarang maupun ke depannya, untuk sektor pendidikan dan penelitian di Indonesia.
RMIT ? yang didirikan sejak tahun 1887 ? merupakan institusi pendidikan ternama di Australia. Dengan tiga kampus di Melbourne sebagai pusatnya, dua kampus di Vietnam, dan satu pusat pendidikan di Barcelona, sekitar 80.000 mahasiswa belajar di bawah kurikulum RMIT. Dari 80.000 mahasiswa tersebut, sekitar 30.000 adalah mahasiswa internasional yang belajar di jaringan RMIT di luar Australia.
RMIT memiliki fokus untuk menciptakan solusi yang dapat mengubah masa depan demi kesejahteraan penduduk serta lingkungannya. Di Indonesia, RMIT memiliki rencana untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi dan sosial di Indonesia, memperluas jaringan RMIT di Asia serta menyediakan kesempatan baik bagi pelajar maupun staff.
Dengan tujuan tersebut, RMIT memilih UPH sebagai mitra kerjasama di Indonesia. Professor Margaret memilih UPH karena kedua universitas ini memiliki sistem dan filosofi pendidikan yang berbeda di mana UPH memiliki konsentrasi studi yang luas dan RMIT memiliki fokus di bidang teknologi dan desain. Professor Margaret percaya bahwa gabungan kedua kurikulum ini dapat menghasilkan pendidikan yang lebih baik. ?UPH memiliki pendidikan yang berkualitas serta kapasitas untuk kurikulum internasional RMIT,? tambahnya. |
||
|
||
UPH Media Relations |