NEWS & PUBLICATION

Food Explore 5: Ragam Sumatra, Kekayaan Indonesia

09/11/2012 Uncategorized

Food Explore 5: Ragam Sumatra, Kekayaan Indonesia

Rumah Inovasi, yang sudah menjadi icon, datang kembali. Pengunjung dapat mencoba aneka inovasi panganan yang dibuat oleh mahasiswa Jurusan Teknik Pangan yang menggunakan bahan-bahan yang banyak ditemui di Sumatera.

 

 

Acara Tahunan Jurusan Teknik Pangan, Food Explore, hadir kembali di tahun ini dengan tema Sense of Diversity: Ragam Sumatra, Kekayaan Indonesia. Acara yang diselenggarakan dari tanggal 7 ? 9 November 2012 ini merupakan acara kebanggaan Jurusan Teknik Pangan yang setiap tahun diadakan.

 

Melanjutkan Food Explore sebelumnya, panitia tahun ini mengangkat bahan pangan lokal Indonesia dari Pulau Sumatra. Di tahun sebelumnya, Food Explore 4 mengambil bahan pangan lokal khas Pulau Jawa.

 

?Kita mengambil Pulau Sumatra karena lebih mudah untuk direalisasikan dibanding pulau lainnya. Selain itu, Pulau Sumatra sangat kaya akan jenis panganan dan budayanya,? kata Marcia Angela.

Sama seperti tiap tahunnya, Food Explore menghadirkan Rumah Inovasi yang sudah menjadi icon berisi aneka ragam panganan yang dibuat oleh mahasiswa Jurusan Teknik Pangan. Yang berbeda adalah produk inovasinya. Food Explore 5 mayoritas menggunakan bahan-bahan yang banyak ditemui di Sumatera.

 

?Di rumah inovasi isinya makanan khas Sumatera tapi dengan bahan dasar yang beda dari biasanya. Misal Bopikang yaitu bonggol pisang bingkang. Biasanya bingkang, makanan khas dari Medan-Sumatera Utara, terbuat dari tepung terigu tetapi kita membuat inovasi dengan bahan dasar bonggol pisang. Lebih berserat daripada tepung terigu,? jelas Marcia.


Di dalam rumah inovasi ini ada 18 produk hasil karya mahasiswa Jurusan Teknik Pangan. Tetapi untuk menarik pengunjung lebih banyak, panitia mengeluarkan produk secara sebagian. Di hari terakhir, semua jenis produk akan dipamerkan.

 

?Kita selama ini mempelajari berbagai bahan pangan dan pengolahannya di laboratorium. Di rumah inovasi inilah kami mengaplikasikan apa yang sudah kita pelajari. Dalam struktur panitia ada divisi exhibition yang khusus membuat panganan dan itu diseleksi melalui interview. Yang membuat makanan ini mayoritas mahasiswa yang sudah semester 5,? kata Ketua Acara yang sudah memasuki semester 7.

 

Setiap acara memiliki tujuan dan target masing-masing. Untuk Food Explore 5, tema Sense of Diversity kembali digunakan karena mahasiswa Jurusan Teknik Pangan UPH ingin mengangkat bahan pangan lokal Indonesia supaya Indonesia lebih mandiri lagi dalam memanfaatkan bahan pangannya. Menurut mereka, banyak masyarakat Indonesia sekarang yang selalu membanggakan western food. Padahal, makanan lokal sendiri lebih sehat dan bergizi.

 

Rangkaian acara Food Explore 5 antara lain Exhibition Rumah Inovasi, kompetisi untuk siswa SMA dan universitas, open competition games, games on the spot, seminar di hari terakhir, dan spesial performance dari Endah dan Rhesa, Capoeira dan Bazaar yang menjual beberapa makanan khas sumatera seperti sate padang, pempek Palembang, mie Medan dan lain-lain.

 

?Inovasi bersyarat, English debate dan food race adalah kompetisi yang kita buat untuk siswa SMA. Inovasi bersyarat sendiri merupakan kompetisi membuat inovasi pangan dengan bahan dasar yang sudah ditentukan oleh panitia dikhususkan untuk High School Student. Hasil karya para peserta akan dipamerkan di Lobby Gedung D,? jelas Marcia.

 

Selain kompetisi untuk siswa SMA, ada juga kompetisi untuk universitas yang dinamakan Food Inovation Competition. Disini, mereka ditantang untuk berinovasi dalam membuat panganan seperti yang ada di Rumah Inovasi.

 

Foodography juga merupakan kompetisi terbaru dari food explore yang mengangkat tema fotografi. Tujuan kompetisi ini dibentuk selain untuk pencarian dana, juga dimaksudkan untuk mengaplikasikan hobi fotografi para peserta. Objek dari foto tersebut harus berupa makanan khas Indonesia dan kompetisi ini terbuka untuk umum.

 

?Melihat dan mendengar kesibukan mahasiswa pada bulan setelah Agustus sampai malam di gedung B lantai 5 merupakan kebahagiaan tersendiri bagi para dosen. Banyak hal yang dikorbankan demi berlangsungnya acara ini. Untuk bisa terlibat dalam acara ini pun harus memiliki kerendahan hati, kerelaan hati, dan kebesaran hati. Selamat berkarya para mahasiswa. Kami bangga atas pekerjaan kalian. Di tangan kalianlah bahan pangan lokal akan terangkat harkatnya,? harap Julia R. Wijaya, MappSc, ketua jurusan Teknologi Pangan. (tna)

 

Es krim Payassed
Keramaian di Rumah Inovasi
Food Race Competition untuk siswa SMU

UPH Media Relations